NGANJUK,MEMO.CO.ID –
Proyek rehab dan pembangunan fisik ruang kelas SD dan SMP sebanyak 80 titik akan segera dimulai. Dana kegiatan tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016. Sesuai petunjuk teknis pekerjaan tersebut dikerjakan secara swakelola. Artinya pelaksana kegiatan seluruhnya dihandel langsung oleh panitia pelaksana sekolah (P2S).
Seperti pengerjaan rehab dua ruang kelas di SMP Negeri 1 Lengkong seluruhnya ditangani P2S. Artinya tidak melibatkan pihak ketiga ( rekanan,red). ” Karena pekerjaan ini bersifat swakelola jadi tidak melibatkan CV. Semua ditangani P2S,” ucap Wahyu Pamungkas selaku tem teknis P2S di SMPN 1 Lengkong.
Hanya saja masih dikatakan Wahyu untuk proses pengerjaan dari awal sampai finishing akan didampingi konsultan tunjukan dari dinas. ” P2S tetap didampingi konsultan perencana tunjukkan dari dinas. Itu bertujuan untuk menghitung volume pekerjaan yang dituangkan dalam RAB ,” terangnya.
Menurutnya juga P2S hanya sebatas pelaksana kegiatan. ” Untuk urusan RAB semua atas petunjuk dari dinas yang dikeluarkan oleh konsultan perencana,” imbuhnya.
Dari gambaran itu ternyata tidak seluruhnya proyek DAK dikerjakan secara swakelola. Tapi ada sebagian yang dikerjakan oleh CV. Itu diketahui dari pengakuan beberapa rekanan yang mendapat paket pekerjaan DAK – SD maupun SMP.
Sekedar diketahui dari jumlah 80 lembaga sekolah penerima bantuan DAK tersebut terdiri dari 49 lembaga SD dan 31 lembaga SMP. Jenis pekerjaanya rehab ruang kelas dan pembangunan ruang kelas baru. (adi)