Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengumumkan komitmennya untuk terus mengembangkan potensi bisnis usaha kecil menengah (UKM) di berbagai sektor industri. Langkah-langkah yang akan diambil untuk mengoptimalkan ini termasuk meningkatkan penyediaan pembiayaan, memperkuat kualitas serta kapasitas tenaga pemasar BSI, menerapkan pendekatan selektif dalam menjangkau pasar, dan mempercepat proses bisnis melalui digitalisasi sehingga keputusan mengenai penerimaan bisnis dapat diambil dengan cepat dan efisien.

Menurut Ngatari, Direktur Retail Banking BSI, saat ini perusahaan memiliki 1.000 outlet yang dapat diakses oleh calon nasabah UKM untuk mendapatkan pembiayaan syariah. Selain itu, BSI juga telah memulai program pengembangan bakat UKM seperti Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur.

Lebih lanjut, BSI telah mendirikan pusat inkubasi UMKM melalui BSI UMKM Center yang terletak di tiga kota, yaitu Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya. Rencananya, BSI akan memperluas jaringan UMKM Center di wilayah-wilayah strategis untuk memudahkan akses bagi UMKM di masa mendatang.

Program BSI UMKM Center bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pelatihan, pembinaan, pendampingan, serta konsultasi terkait bisnis UMKM. BSI juga siap menjadi fasilitator bagi UMKM binaan dalam mendapatkan sertifikasi halal.

Sampai dengan akhir tahun 2023, jumlah UMKM binaan BSI UMKM Center telah mencapai lebih dari 3 ribu nasabah dengan total pembiayaan mencapai Rp36,8 miliar.

Inisiatif Go Digital, Go Halal, Go UMKM: Transformasi Bisnis Bersama BSI

Pada tahun sebelumnya, pembiayaan UKM di BSI mengalami pertumbuhan yang positif. Hingga Desember 2023, total pembiayaan UKM perusahaan mencapai Rp19,35 triliun atau sekitar 8 persen dari total pembiayaan yang disalurkan senilai Rp240,32 triliun.

Ngatari menjelaskan bahwa pembiayaan UKM BSI difokuskan pada bisnis yang memiliki ketahanan, kekuatan, dan keberlanjutan, dengan segmen pembiayaan modal kerja, investasi individu, dan badan usaha yang mendapat limit pembiayaan mulai dari Rp200 juta hingga Rp250 miliar.

Selain pertumbuhan pembiayaan yang signifikan, kualitas pembiayaan UKM juga mengalami peningkatan. Hal ini menghasilkan profit yang baik dari segmen UKM, menunjukkan bahwa segmen ini menguntungkan.

Ngatari menekankan pentingnya faktor digital, keberlanjutan, dan kepercayaan bagi UMKM untuk dapat dengan cepat mengakses layanan perbankan. Oleh karena itu, BSI terus mendorong peningkatan kapasitas UMKM dalam menghadapi era digital, baik dari segi keuangan maupun akses digital.

BSI juga meluncurkan portal UMKM dan Salam Digital sebagai platform yang dirancang untuk mendukung peningkatan kualitas produk UMKM Indonesia sehingga dapat bersaing di pasar global.

Dengan semangat Go Digital, Go Halal, Go UMKM, BSI berkomitmen untuk mendorong inklusi UKM melalui ekosistem halal di berbagai sektor potensial seperti kesehatan, manufaktur, haji dan umroh, perkebunan, kehutanan, dan ekosistem Islam lainnya.

Ini tidak hanya mencerminkan semangat BSI dalam mengembangkan industri UKM di Indonesia tetapi juga menunjukkan keseriusan mereka dalam menyediakan solusi modern dan sesuai prinsip syariah bagi pelaku UKM, yang memiliki peran sentral dalam dinamika ekonomi bangsa.

BSI: Membangun Ekosistem UKM dengan Semangat Go Digital, Go Halal, Go UMKM

Dengan semangat yang kuat dalam mengembangkan ekosistem UKM, BSI telah melakukan langkah-langkah konkret untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis UKM di Indonesia. Dari peningkatan pembiayaan hingga program pengembangan bakat, BSI menunjukkan komitmennya untuk menjadi mitra yang handal bagi UKM.

Melalui inisiatif Go Digital, Go Halal, Go UMKM, BSI tidak hanya menawarkan solusi modern namun juga mengedepankan nilai-nilai syariah, menjadikan mereka pelopor dalam mendorong inklusi UKM di berbagai sektor potensial.

Dengan demikian, BSI memainkan peran krusial dalam memperluas pangsa pasar perbankan syariah dan meningkatkan kontribusi UKM terhadap dinamika ekonomi bangsa.