Kejadian pencurian ponsel yang terjadi di tengah kerumunan massa saat Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendaftar ke KPU RI, Jakarta Pusat, menyoroti ketegangan momen pendaftaran calon presiden dan wakil presiden.
Pada pagi itu, perhatian teralihkan sejenak ketika seseorang melaporkan kehilangan ponselnya. Namun, cepat tanggapnya warga mengarah pada penangkapan seorang pencopet, yang kemudian diamankan oleh polisi. Insiden ini menyoroti kerumunan yang penuh antusiasme menyambut proses pendaftaran pasangan calon pemimpin negara.
Aksi Pencopetan Terjadi saat Anies Baswedan dan Cak Imin Mendaftar ke KPU
Kejadian mencuri berlangsung di tengah kerumunan orang di depan kantor KPU RI, Jakarta Pusat, hari Kamis (19/10). Di pagi hari ini, pasangan yang akan menjadi calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), melakukan pendaftaran di KPU.
Pukul 09.40 WIB, ketika orang-orang berdesak-desakan, seorang individu tiba-tiba berseru bahwa ia telah kehilangan ponselnya. Sejenak, perhatian kerumunan teralihkan.
Kemudian, ada seseorang yang menyaksikan ada seseorang yang mencuri ponsel dari bagian belakang. Orang yang dicurigai mencopet itu kemudian ditangkap oleh sejumlah warga.
Selanjutnya, individu tersebut diperiksa. Mereka meminta agar ia membuka kaos putih dan celananya.
Kerumunan Ramai dan Respons Cepat Warga dalam Momentum Politik Pendaftaran Calon Presiden
Kemudian, ponsel yang diduga dicuri ditemukan di dalam pakaian tersebut. Pemilik ponsel yang sebelumnya mengaku kehilangan segera memeriksanya dan mencoba membuka ponsel tersebut dengan menggunakan sidik jarinya. Hasilnya, ponsel tersebut berhasil terbuka.
Pencopet tersebut kemudian diinterogasi oleh kerumunan. Tidak lama setelah itu, petugas kepolisian tiba di lokasi kejadian. Pencopet tersebut kemudian diamankan dari kerumunan.