MEMO – Pemerintah Daerah (Pemda) diharapkan dapat membantu Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menekan lonjakan harga beras medium yang terjadi di berbagai wilayah, khususnya di zona 3. Deputi III Kepala Staf Presiden (KSP), Edy Priyono, mengungkapkan bahwa disparitas harga beras medium di zona tersebut mencapai 26% di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menurut Edy, data ini diperoleh berdasarkan hasil pemantauan penjualan beras medium hingga pekan ketiga Januari 2025. Harga beras medium secara nasional tercatat menyentuh Rp17.015 per liter, sehingga masuk kategori “tidak aman.”
“Harga beras medium di zona 3 sudah jauh melampaui HET, yakni sebesar 26%. Peran serta pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk membantu menurunkan disparitas ini,” ujar Edy dalam rapat koordinasi penanganan inflasi yang berlangsung di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin, 20 Januari 2025.
Edy menjelaskan bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan Pemda untuk membantu menekan disparitas harga adalah dengan memberikan subsidi atau keringanan pada biaya distribusi. Tingginya ongkos distribusi disebut sebagai salah satu penyebab utama melonjaknya harga beras medium di masyarakat.