MEMO.CO.ID, JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka tengah merancang susunan kabinet baru mereka. Adi Prayitno dari Parameter Politik Indonesia (PPI) mengungkapkan kriteria menteri yang akan mengisi kabinet tersebut, termasuk fokus pada visi-misi pasangan tersebut dan kesetiaan kepada presiden.
Adi Prayitno Ungkap Kriteria Menteri yang Akan Mengisi Kabinet
Presiden terpilih, Prabowo Subianto, bersama Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, telah mulai merumuskan susunan kabinet baru mereka. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, mengungkapkan kriteria potensial menteri yang akan mengisi kabinet Prabowo. Menurutnya, menteri tersebut harus mampu mengakselerasi visi-misi Prabowo-Gibran serta memiliki dukungan politik dari keduanya.
Selain itu, mereka diharapkan fokus pada presiden sebagai pemimpin utama, bukan pada partai atau mantan presiden. Pengisian kabinet juga akan mempertimbangkan unsur akomodasi politik, baik dari partai pendukung maupun internal Prabowo-Gibran. Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka telah bertemu dengan Prabowo Subianto untuk membahas berbagai hal, termasuk susunan kabinet baru.
Pembahasan susunan kabinet baru antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka telah dimulai. Adi Prayitno, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), mengungkapkan kriteria menteri yang akan mengisi kabinet, dengan fokus pada akselerasi visi-misi Prabowo-Gibran dan dukungan politik dari keduanya. Selain itu, menteri diharapkan fokus pada presiden dan mempertimbangkan unsur akomodasi politik dari partai pendukung maupun internal Prabowo-Gibran.
Prabowo dan Gibran Membahas Persiapan Kabinet: Apa Kriterianya?
Pembahasan tentang susunan kabinet baru yang melibatkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyoroti kriteria menteri yang akan diangkat. Kriteria tersebut mencakup kemampuan untuk mewujudkan visi-misi pasangan tersebut, kesetiaan politik kepada Prabowo dan Gibran, serta fokus pada peran sebagai pembantu presiden.
Pembicaraan ini menunjukkan pentingnya harmoni politik dan akomodasi dalam pembentukan kabinet baru.