Hal ini karena ketika melakukan ekspansi, akan muncul masalah-masalah baru yang lebih mudah ditangani dengan tim yang solid dan merata.
Namun, cara kepemimpinan yang diterapkan setiap bisnis pastinya berbeda-beda. Ada yang menggunakan gaya demokratis, otoriter atau transaksional. Metode reward and punishment, yang termasuk dalam gaya kepemimpinan transaksional, cukup efektif di Indonesia.
Hal ini karena karyawan terkadang lupa soal laporan atau target yang harus dicapai. Namun, terkadang gaya kepemimpinan otoriter diperlukan terutama jika keadaan mendesak.
Gaya kepemimpinan tranformasional diterapkan ketika ingin membangun budaya baru. Pemimpin akan memberikan tugas yang wajib diselesaikan oleh pegawai dengan segera (deadline) untuk menghadapi keadaan tersebut.
Oleh karena itu, karyawan atau SDM adalah aset yang paling penting dalam berbisnis. Banyak perusahaan yang rela melakukan training karyawan hingga ke luar negeri agar karyawan memiliki kualitas yang baik dan berdaya saing tinggi. Ini menunjukkan betapa pentingnya pembentukan tim yang solid dan berkualitas dalam bisnis.
Karyawan atau SDM adalah aset paling berharga dalam bisnis. Oleh karena itu, setiap pemimpin bisnis harus berinvestasi dalam pembentukan tim yang solid.
Dengan memiliki tim yang berkualitas, bisnis akan lebih mudah berkembang dan mampu menghadapi tantangan dalam masa ekspansi. Ingatlah bahwa kualitas tim tergantung pada kualitas pimpinannya, jadi jadilah pemimpin yang baik dan berikan pelatihan terus-menerus untuk mengembangkan karyawan yang hebat.