Perubahan suhu ini telah mengakibatkan pergeseran sejauh 48,6 kilometer ke utara dalam budidaya tanaman.
Buah-Buahan Tropis Menguasai Pertanian: Transformasi Petani Selatan Korea
Menurut laporan yang sama, daerah subtropis yang mencakup sekitar 6 persen dari total luas tanah Korea Selatan diproyeksikan akan meningkat menjadi sekitar 55,9 persen pada tahun 2050.
Selain itu, budidaya buah-buahan musiman seperti pir, persik, dan anggur juga akan menyusut. Pada tahun 2090, diprediksi bahwa persik dan pir tidak akan dapat tumbuh di sebagian besar tempat, kecuali beberapa daerah di Provinsi Gangwon. Lokasi yang cocok untuk budidaya anggur berkualitas juga akan semakin terbatas mulai tahun 2070.
Para peneliti berusaha untuk mengembangkan buah-buahan yang lebih tahan terhadap suhu tinggi, namun ada batasnya dalam perbaikan sifat-sifat tanaman buah. Pada akhirnya, petani harus beradaptasi dan mengubah tanaman yang mereka budidayakan.
Seiring dengan pemanasan global, semakin banyak petani yang beralih ke budidaya buah-buahan tropis. Di Jeju, bagian paling selatan Korea Selatan, petani mulai menanam buah-buahan tropis seperti markisa, buah naga, dan pisang.
Tanaman tropis lainnya seperti pepaya dan ceri juga mulai dibudidayakan di Provinsi Jeolla Selatan dan Gyeongsang Selatan.
Meskipun masih perlu ditanam di rumah kaca, buah-buahan tropis semakin diminati oleh petani karena biaya menjaga suhu yang lebih rendah lebih terjangkau. Menurut laporan institut penelitian, jumlah petani yang menanam buah-buahan tropis di Korea Selatan mencapai 556 pada tahun 2021, meningkat 50 persen dibandingkan dengan tahun 2017.
Luas lahan yang digunakan untuk budidaya buah-buahan tropis juga meningkat sebanyak 70 persen, mencapai 186,8 hektar dari 109,4 hektar pada tahun 2017.
Mangga adalah buah tropis yang paling banyak dibudidayakan dengan luas 76,8 hektar pada tahun 2021, diikuti oleh markisa dengan 34,6 hektar, dan pisang dengan 21,2 hektar.
Pemanasan Global dan Masa Depan Buah-Buahan di Korea Selatan: Tantangan dan Peluang
Seiring dengan pemanasan global yang semakin nyata, semakin banyak petani yang beralih ke budidaya buah-buahan tropis yang lebih tahan suhu tinggi. Mangga menjadi bintang utama dengan penanaman yang semakin meluas, diikuti oleh markisa dan pisang.
Jumlah petani yang menanam buah-buahan tropis meningkat pesat, menunjukkan adaptasi yang diperlukan dalam menghadapi perubahan iklim. Dengan demikian, petani Korea Selatan sedang menjalani transformasi dalam mencari peluang baru di dunia pertanian yang dipengaruhi oleh perubahan iklim global.