Example floating
Example floating
BisnisEKONOMI

Peluang Hebat! Industri Furnitur Indonesia Menguat dengan Terobosan Dahsyat

×

Peluang Hebat! Industri Furnitur Indonesia Menguat dengan Terobosan Dahsyat

Sebarkan artikel ini
Peluang Hebat! Industri Furnitur Indonesia Menguat dengan Terobosan Dahsyat
Peluang Hebat! Industri Furnitur Indonesia Menguat dengan Terobosan Dahsyat
Example 468x60

MEMO

Indonesia, sebagai sumber 80% rotan dunia, menandai peluang luar biasa dalam pengembangan industri furnitur dan mebel. Dalam upaya meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, Kementerian Perindustrian merancang serangkaian kebijakan strategis, termasuk fasilitasi ketersediaan bahan baku dan peningkatan SDM. Simak langkah-langkah konkret dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Indonesia Dominan sebagai Sumber Rattan Global

Ketersediaan berlimpahnya bahan baku di Indonesia menjadi peluang besar dalam mengembangkan industri furnitur dan mebel. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam terus ditingkatkan, dengan harapan dapat memberikan dorongan signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dalam konteks ini, Indonesia menjadi penyedia 80% rotan global, dan potensi besar juga terdapat pada bambu sebagai bahan baku yang dapat dikembangkan untuk produk-produk berikutnya. Terlebih lagi, ekspor produk furnitur pada tahun 2022 mencapai USD2,5 miliar,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, dalam konferensi di Jakarta pada Selasa lalu (23/1).

Putu mengungkapkan bahwa fokus saat ini adalah menjalankan lima kebijakan strategis guna meningkatkan daya saing industri furnitur secara global. Kelima kebijakan tersebut mencakup fasilitasi ketersediaan bahan baku, peningkatan SDM terampil, perluasan pasar dan peningkatan riset pasar, peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk, serta penciptaan iklim usaha kondusif dan peningkatan investasi.

“Dalam rangka fasilitasi ketersediaan bahan baku, kami berupaya meningkatkan akses yang lebih baik, membentuk pola rantai pasok bahan baku furnitur ideal melalui Pusat Logistik Bahan Baku Industri Furnitur. Pada tahun 2022, kami mulai difasilitasi untuk bahan baku papan kayu, dan rencananya pada tahun 2024 akan difasilitasi untuk bahan baku rotan,” jelasnya.

Upaya selanjutnya adalah fasilitasi peningkatan SDM melalui optimalisasi Politeknik Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal. Institusi pendidikan vokasi ini telah mengadopsi kurikulum dinamis yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Mengubah Sektor Furnitur untuk Daya Saing Global

Dalam mendukung peningkatan pasar dan riset pasar, Kementerian Perindustrian secara aktif memfasilitasi partisipasi pelaku industri furnitur dalam pameran nasional dan internasional. “Pemerintah juga mendorong penggunaan produk ber-TKDN melalui belanja APBN, memberikan peluang bagi pelaku industri furnitur untuk meningkatkan pangsa pasar dalam negeri,” tambah Putu.

Sementara itu, upaya untuk meningkatkan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk dilakukan melalui restrukturisasi teknologi dengan Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Pengolahan Kayu. Program ini memberikan penggantian sebagian biaya pembelian mesin/peralatan sesuai kriteria tertentu untuk mendukung pembaruan teknologi dan meningkatkan produktivitas.

“Kami juga melaksanakan program pengembangan konsep desain furnitur melalui workshop kolaborasi antara desainer furnitur dan pelaku industri. Peningkatan kualitas produk didorong oleh penerapan standar nasional dan standar kompetensi keahlian,” tambahnya.

Selain kebijakan tersebut, pemerintah juga aktif menciptakan iklim kondusif bagi pelaku industri furnitur melalui insentif perpajakan seperti tax allowance dan kemudahan prosedur ekspor-impor.

“Selain terus meningkatkan ekspor ke pasar tradisional dan nontradisional, kami juga mendorong pelaku industri furnitur untuk tetap berfokus pada pasar dalam negeri. Dengan inovasi produksi yang lebih efisien, konsumen dalam negeri juga akan mendapatkan manfaat dari produk furnitur berkualitas buatan anak bangsa,” ucap Putu.

Terakhir, seiring dengan peningkatan kesadaran lingkungan dari konsumen furnitur, diharapkan pelaku industri terus melakukan perbaikan dalam proses produksi. “Pelaku industri furnitur harus lebih efisien, menggunakan bahan baku yang berkelanjutan, mendukung prinsip ramah lingkungan, menerapkan ekonomi circular, dan berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, sambil tetap menghasilkan produk berbasis eco-design,” pungkas Putu.

Mengukir Sukses Industri Furnitur Indonesia: Langkah Strategis dan Dampak Positifnya

Dalam menghadapi era globalisasi, Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk mendukung pelaku industri furnitur Indonesia melalui lima kebijakan strategis. Fasilitasi ketersediaan bahan baku, peningkatan SDM terampil, ekspansi pasar, restrukturisasi teknologi, dan penciptaan iklim usaha kondusif menjadi pilar-pilar utama dalam memacu pertumbuhan sektor ini.

Dengan melibatkan pelaku industri dalam pameran nasional dan internasional, serta mendorong penggunaan produk ber-TKDN, pemerintah berharap dapat meningkatkan daya saing global sekaligus menggalakkan konsumsi domestik.

Terobosan inovatif dalam desain dan peningkatan kualitas produk melalui standar nasional menjadi jaminan bagi konsumen dalam negeri. Seiring dengan fokus pada ekspor, pemerintah tetap menekankan pentingnya pasar dalam negeri, memastikan bahwa konsumen lokal dapat menikmati produk berkualitas.

Selain itu, dengan peningkatan kesadaran lingkungan, pelaku industri furnitur didorong untuk menjadi agen perubahan dengan praktik produksi yang berkelanjutan. Sehingga, melalui langkah-langkah strategis ini, Indonesia memposisikan diri sebagai pemain kunci dalam panggung global industri furnitur, membawa dampak positif yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.