MEMO,Semarang: Pasar Gentongan di Desa Gemblegan, Klaten, kembali menjadi pusat perhatian akibat masalah sampah yang tak kunjung terselesaikan.
Namun, melalui tindakan tegas dan kerjasama yang mengagumkan, Polres Klaten berhasil meredakan permasalahan ini dengan langkah solutif yang tak terduga.
Polres Klaten Bersatu Atasi Masalah Sampah Berkepanjangan di Pasar Gemblegan
Masalah Sampah di Pasar Gentongan, Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten telah diatasi dengan kerjasama Polres Klaten.
Pada Kamis (31/08/2023), petugas gabungan dari TNI-Polri dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Klaten, yang dipimpin oleh Kapolres Klaten AKBP Warsono, membersihkan gunungan sampah dan membahas solusi untuk akar permasalahan tersebut.
Kapolres Klaten Pimpin Diskusi Strategis, Relokasi TPS Jadi Solusi Terdepan
Selama dua hari, sekitar 6 truk sampah berhasil diangkut keluar dari pasar menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Troketon di Kecamatan Pedan. Tim petugas harus berjuang keras mengangkut sampah secara bertahap dengan gerobak, karena TPS di lokasi tersebut sulit dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah.
Usai kunjungan ke TPS, Kapolres Klaten memimpin diskusi yang dikenal sebagai “Jumat Curhat” untuk menemukan solusi atas masalah sampah ini. Diskusi dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah kecamatan, Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Desa, ketua RW, dan wakil pedagang pasar.
Kapolres menjelaskan, “Kami berkumpul dengan tujuan mencari solusi bersama terkait masalah sampah. Hari ini kita telah melakukan langkah pertama yakni pengangkutan sampah. Selanjutnya, kita akan mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang agar masalah ini tidak berlanjut.”
Kepala Desa Gemblegan menjelaskan bahwa salah satu penyebab tumpukan sampah di TPS Pasar Gemblegan adalah karena warga sekitar pasar juga membuang sampah di lokasi tersebut. Hal ini menyebabkan jumlah sampah yang masuk menjadi tidak sebanding dengan usaha pengangkutan oleh Dinas Lingkungan Hidup.
“Diharapkan agar warga tidak membuang sampah di area pasar, karena tempat tersebut khusus untuk pedagang. Kami juga berencana agar warga mendirikan TPS sendiri dengan dukungan desa. Lokasi harus ditentukan terlebih dahulu,” tambahnya.