Madiun, Memo
Koordinator acara Andri Kristiawan mengatakan setiap komunitas akan mengirimkan 10 perwakilannya untuk menjadi bagian dari panitia dan akan bertugas di sekitar 10 lokasi berbeda di Ponorogo.
Pihaknya membatasi jumlah panitia agar tidak menciptakan kerumunan. Standar protokol kesehatan dijalankan ketat di setiap lokasi penyembelihan hewan kurban.
“Penggunaan pakaian adat reog oleh panitia ini adalah wujud kecintaan terhadap kearifan lokal khas Ponorogo yang selama pandemi ini tidak banyak tampil. Selain membagikan daging kurban, panitia juga akan mensosialiasikan prokes Covid-19 ke masyarakat,” katanya pada Sabtu (17/7/2021).
Total ada 10 ekor kambing yang akan dibagikan kepada masyarakat. Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun kemarin 6 ekor. Sebagai wujud dukungan terhadap pengelolaan lingkungan, nantinya sebagian besar wadah daging kurban akan menggunakan besek hasil karya dari warga sekitar.
10 Komunitas yang akan mengikuti kegiatan ini adalah karta Desa Prajegan, kemudian Desa Sukosari, Desa Japan, Desa Pulung, Desa Kupuk, Desa Ngadirejan, Kelurahan Keniten, Kelurahan Tonatan. Komunitas lainnya yang tergabung juga dari Bold Riders Probolinggo seperti KN4T atau Komunitas Ninja 4Tak, serta PRKC atau Ponorogo RX King Community.