Kediri, Memo
Pandemi Covid 19, pengangguran di Kota Kediri tambah banyak. Jumlah pengangguran di Kota tahu bertambah hingga 2,73 persen, dibanding tahun sebelumnya. Sektor yang paling banyak menyumbang angka pengangguran adalah sektor manufaktur, diantaranya industri pengolahan dan konstruksi.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, membuat sektor perekonomian dan sektor lainnya mengalami penurunan secara drastis. Hal itu membuat beberapa perusahaan sudah tidak mampu menggaji para karyawan karena pemasukan perusahaan berkurang.
Berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2020 sebesar 6,21 persen. Angka tersebut naik 2,73 persen poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya. TPT tahun 2018 tercatat sebesar 3.56 persen dan tahun 2019 sebesar 4.15 persen.
Kenaikan angka pengangguran di tahun 2018 ke 2019 tidak terlalu tinggi. Namun, pada tahun 2019 ke 2020, tingkat pengangguran meningkat tajam. Staff Statistik Sosial BPS Kota Kediri SRI HENI PANGESTU mengatakan, angka pengangguran di Kota Kediri mengalami kenaikan tajam di masa pandemi. Bila dilihat dari data BPS, kenaikan tersebut memang dipicu karena banyaknya pekerja yang dirumahkan selama pandemi Covid-19.
SRI HENI menambahkan, sektor yang berdampak terhadap naiknya pengangguran di kota Kediri yaitu menurunnya jumlah pekerja pada sektor manufaktur. Didalamnya ada industri pengolahan dan konstruksi, yaitu dari 25,06% pada tahun 2019 menjadi 20,25% pada tahun 2020 ini.
Di Kota Kediri terdapat 44.206 penduduk usia kerja. Sebesar 19,16% nya atau 2.830 orang menganggur karena terdampak covid, 2.275 orang dirumahkan dan 44.206 orang mengalami pengurangan jam kerja. Sementara, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 sebanyak 1.100 orang.