“Kelimanya tadi dipaksa menghafalkan beberapa kalimat. Intinya, tujuannya melakukan penipuan. Sasaran korban warga negara China di China,” terang Abiyoso.
Kepolisian masih terus mendalami modus tersebut, termasuk target sasaran. Selain itu, masih ada 3 WNA lainnya yang masih dikejar karena diduga membawa dokumen-dokumen, seperti paspor milik lima orang tersebut. “Yang mengundang, mendatangkan (ke Indonesia), masih dalam pencarian. Termasuk siapa yang menyiapkan rumah di Jalan Kawi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, markas penipuan modus telepon antarnegara itu terbongkar setelah dua WNA, yaitu Zhan Zhi Hao dan Shen Zhon, berusaha kabur dari tempat mereka bekerja. Keduanya menyelinap melompat pagar ke rumah sebelah hari Minggu (23/7) malam kemarin.
Pemilik rumah yang dilompati itu melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke kepolisian. Petugas dari Polda Jateng, Polrestabes Semarang, dan Polsek Candisari mendatangi lokasi dan ternyata ditemukan puluhan perangkat yang digunakan untuk modus penipuan.
Berbagai barang bukti dan 3 WNA di lokasi langsung diamankan, kemudian 2 WNA yang sempat kabur juga dibawa ke Mapolrestabes Semarang setelah diketahui keberadaannya. Pemeriksaan masih terus dilakukan dengan didampingi penerjemah. ( nu )