MEMO – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto optimis bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2024 mampu mencapai pertumbuhan sebesar 5,1 persen. Keyakinan ini didasarkan pada momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta berbagai program pemerintah yang berhasil mendorong konsumsi masyarakat.
Berbagai kebijakan strategis, seperti program mudik gratis, diskon tiket pesawat, dan Harbolnas, telah memberikan kontribusi signifikan.
- Harbolnas mencatat transaksi mencapai Rp31 triliun.
- Program BINA menghasilkan transaksi senilai Rp25,4 triliun.
- EPIC Sale mendongkrak transaksi hingga Rp14,9 triliun.
“Program-program ini mendorong pertumbuhan ekonomi di Kuartal IV, yang menjadi fondasi kuat untuk mencapai target pertumbuhan tahunan,” ujar Airlangga dalam acara MNC Economic Outlook 2025 di Jakarta, Senin (13/1/2025 )
Airlangga menjelaskan, untuk menjaga momentum pertumbuhan, pemerintah meluncurkan berbagai paket stimulus ekonomi pada akhir 2024, termasuk:
- Bantuan pangan berupa beras.
- Diskon listrik 50 persen untuk dua bulan.
- PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk sektor properti dan otomotif.
- Insentif PPh Pasal 21 DTP untuk sektor padat karya
Kelompok kelas menengah yang mencapai 66,35 persen dari total penduduk menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi. Pemerintah memberikan dukungan melalui subsidi, insentif pajak, akses pembiayaan usaha, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Lebih lanjut, Airlangga menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang diusung oleh Pemerintahan Prabowo membutuhkan kolaborasi dari semua pihak. Ia menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi dalam menghadapi peluang baru yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi dan tren keberlanjutan.