Aksi borong dilakukan warga dengan mengantri dua sampai tiga kali. Mereka keluar dari dari barisan setelah menerima yang diinginkan. Setelah itu, mereka kembali ke antrean belakang. Selain itu, ada pula warga yang sudah mendapatkan barang titip uang ke warga lain agar dibelikan.
Pembelian curang ini ada yang sempat diketahui petugas, tetapi banyak yang lolos dari pengawasan. Padahal, dalam OP kali ini, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, jajaran pejabat terkait dan Bank Indonesia (BI) Kediri serta Bulog Sub Drive 5 Kediri terjun secara langsung untuk memantau.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengaku, barang yang dijual murah pada OP kali ini dikarenakan pemerintah memberikan subsidi ongkos angkut. Selisih barang yang dijual dengan harga di pasar berkisar antara Rp 2-3 ribu ber kilogram.
Untuk harga beras dibandrol Rp 43 ribu per 5 kilogram (kg), gula Rp 11.750 per kg, tepung terigu Rp 7.200 per kg dan minyak goreng Rp 11.300 per kg. Pada OP kali ini, pemerintah membatasi pembelian bahan pokok tersebut.
“Tujuan dari operasi ini untuk menstabilkan harga selama bulan ramadhan ini, operasi pasar ini kami adakan sampai 1 juli,” pungkas Abu Bakar.(wing)