Dia menerangkan peristiwa itu pada Sabtu (29/10) siang. Petugas yang teratur lakukan pengecekan ruang dan waktu itu situasi sunyi.
Tetapi, petugas memandang ada gerak gerik meresahkan hingga langsung ke arah Block B10, yang disebut lokasi narapidana khusus narkoba. Di lokasi itu, diketemukan korban telah pada kondisi kritis.
Saat diketemukan, ada cedera pada bagian kepala, bahkan juga kepalanya benjol. Korban dibawa ke klinik di lapas selanjutnya dibawa kembali ke RS Bhayangkara, Kota Kediri. Tetapi, nyawa korban tidak bisa ditolong.
“Korban ini alami cedera pada bagian kepala. Maka ada lebam dan darah. Dia kami membawa ke RS Bhayangkara siang itu dan wafat di rumah sakit,” kata dia.
Faksinya langsung juga koordinir dengan Polres Kediri Kota berkaitan dengan peristiwa itu. Hasil dari pengecekan awalnya, peristiwa pengerubutan itu bermula dari ejekan. Tetapi, masalah apa dianya belum mengetahui pasti.
Dia menambah sekarang ini faksi lapas lebih intens kembali saat lakukan pemantauan dengan mempererat pengamanan.
“Kami lebih perketat pengamanan. Ada CCTV yang dipasang setiap blok. Untuk perlakuan lapas, kami telah berikan ke polisi (kasus pengeroyokan sampai korban meninggal),” kata Anton Prabowo Wicaksono.