NGANJUK,MEMO.CO.ID – Pengentasan kemiskinan, pengurangan angka penggangguran dan penyediaan lapangan pekerjaan adalah problem krusial yang selama ini menjadi pilot project dari pemerintah.
Beragam program pemberdayaan masyarakat terus digulirkan. Baik melalui kelompok maupun perorangan yang dikemas dalam bentuk pinjaman modal dengan bunga lunak maupun pelatihan ketrampilan wirausaha.
Seperti yang dilaksanakan di Desa Katerban Kecamatan Baron, sebanyak 16 pemuda usia produktif telah mengikuti bimbingan ketrampilan mebelair dari Unit Balai Latihan Kerja (BLK ) Kabupaten Nganjuk selama 40 hari atau 240 jam.
Dikatakan Kepala Desa Katerban, Moh.Subur dengan adanya pelatihan itu adalah input positip membentuk generasi muda berjiwa wirausaha mandiri. ” Pelatihan ketrampilan ini adalah bagian dari upaya pengurangan angka penggangguran. Karena para peserta telah memiliki bekal ketrampilan yang nantinya bisa digunakan untuk mencari atau menciptakan pekerjaan,” tandasnya.
Sementara dikatakan Kepala BLK Nganjuk,Joko, usai menutup kegiatan menegaskan dengan era pasar bebas atau populer disebut Masyarakat Ekonomi Asian (MEA) maka generasi muda dituntut harus memiliki skill yang matang dan bisa membaca peluang pasar.
Intinya putra daerah sejak dini harus sudah mempersiapkan diri memiliki daya kreasi inovasi untuk bersaing dengan produk asing ( importer,red).
” BLK membuka lebar bagi msyarakat yang ingin menjadi peserta latihan. Biasanya kelompok peserta membuat prposal mengetahui kades setempat,”ucap Soleh salah satu pegawai BLK.
Kejuruan yang tersedia di BLK masih dikatakan dia banyak pilihan. Untuk peserta laki- laki ada ketrampilan otomotif,bangunan,mebelair, mesin produksi serta potong rambut.Sedangkan untuk wanita terdiri dari pelatihan seputar tata boga,tata rias dan tata busana.
” Setiap peserta pelatihan yang sudah mengikuti bimbingan akan menerima tanda kelulusan berupa sertifikat yang diterbitkan dari BLK.Sertifikat tersebut sangat berguna untuk melamar pekerjaan atau mendirikan usaha,”pungkas Sholeh. (adi)