Pembuluh darah mumi berusia 2.100 tahun ini masih berisi darah beku dan sebagian besar jaringan lunaknya masih utuh. Tubuhnya yang keriput lebih mirip kadaver atau mayat dalam kamar jenazah daripada mumi kuno.
Majalah Archaeology pada 2009 menyebutkan, jasad Lady Dai ditemukan di bagian paling dalam dari empat peti mati berpernis yang dibungkus lukisan sutra yang indah. Jasadnya dibalut 18 lapis kain sutra dan linen
Peti mati itu juga berisi cairan jernih aneh yang berubah cokelat ketika dicampur air. Beberapa pihak meyakini cairan ini adalah cairan tubuhnya, tapi ada juga yang berpendapat itu kemungkinan obat herbal China yang membantu proses pengawetan jasadnya.
Ilmuwan China melakukan otopsi dan mengungkap kesehatan perempuan bangsawan ini buruk. Dia diperkirakan meninggal dalam usia sekitar 50 tahun akibat serangan jantung sesaat sebelum makan. Menurut peneliti, buruknya kesehatan perempuan ini karena gaya hidupnya yang mewah dan suka bermalas-malasan sehingga membuatnya kegemukan dan menderita diabetes.
Penelitian juga menemukan makanan terakhir yang disantap perempuan tersebut. Di dalam kerongkongan dan perutnya ditemukan 100 biji melon. Peneliti meyakini saat memakan melon tersebut, Lady Dai menelannya dengan tergesa-gesa.
Mumi Lady Dai disimpan di Museum Provinsi Hunan bersama wadah gelas berisi organ tubuhnya.