Mitsubishi Luncurkan Revolusi Listrik! Industri Otomotif Tanah Air Siap Melejit!

Mitsubishi Luncurkan Revolusi Listrik! Industri Otomotif Tanah Air Siap Melejit!
Mitsubishi Luncurkan Revolusi Listrik! Industri Otomotif Tanah Air Siap Melejit!

MEMO

Mitsubishi Motor Corporation (MMC) berencana untuk menginvestasikan Rp5,7 triliun guna meningkatkan kapasitas produksinya hingga 250.000 unit kendaraan pada tahun 2024. Investasi ini merupakan langkah monumental dalam mendukung ekosistem industri otomotif yang berdaya saing di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Dalam pandangan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), rencana investasi ini tidak hanya mencerminkan komitmen Mitsubishi dalam mengembangkan industri otomotif nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produksi utama perusahaan otomotif global.

Investasi Mitsubishi Motor Corporation Mendorong Pertumbuhan Produksi Kendaraan Listrik di Indonesia

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan gembira menyambut rencana peningkatan investasi dari perusahaan pembuat mobil asal Jepang, Mitsubishi Motor Corporation (MMC), senilai Rp5,7 triliun. Tujuan dari investasi ini adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka hingga mencapai 250.000 unit pada tahun 2024. Pada tahun 2023 ini, MMC memiliki target untuk menanamkan modal sebesar Rp12,3 triliun di Indonesia.

Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan rasa apresiasi yang tinggi terhadap komitmen Mitsubishi dalam membantu mengembangkan industri otomotif yang kompetitif di Indonesia. Lebih menarik lagi, Mitsubishi memiliki fokus yang kuat dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi utama mereka.

Menurut Agus Gumiwang Kartasasmita, “Kami sangat mengapresiasi Mitsubishi yang telah berkomitmen untuk turut berperan mengembangkan ekosistem industri otomotif di Indonesia yang berdaya saing. Apalagi, Mitsubishi juga fokus menjadikan Indonesia sebagai bagian basis produksinya,” kata Menperin RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangannya, Kamis (10/8/2023).

Menurut penjelasan dari Menteri Perindustrian, MMC saat ini sedang mempersiapkan fasilitas produksi mobil listrik tipe Battery Electric Vehicle (BEV) di pabriknya yang terletak di Kota Deltamas, Bekasi, Jawa Barat. Mitsubishi sebelumnya telah memproduksi mobil listrik tipe ini di Jepang. Produksi mobil listrik ini dijadwalkan akan dimulai pada bulan Desember 2023.

Lebih lanjut, Menteri Perindustrian menyampaikan komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi semua pelaku industri, termasuk sektor otomotif. Beberapa kebijakan strategis telah diterapkan oleh pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor otomotif di Indonesia.

Salah satu kebijakan yang diambil adalah mengenai bea masuk dan PPN terhadap impor mobil utuh (Completely Built-Up/CBU), yang rencananya akan dihapuskan. Kebijakan ini akan memberikan insentif kepada para investor yang ingin membangun pabrik produksi kendaraan listrik di Indonesia.

Menteri Perindustrian optimis bahwa langkah ini akan mendorong investasi dan merangsang minat masyarakat terhadap kendaraan listrik di dalam negeri.

Menteri Perindustrian juga menekankan bahwa MMC akan dapat memanfaatkan fasilitas fiskal ini, yang diyakini akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk baru di segmen kendaraan listrik.

“Saat ini, formula untuk insentif itu sedang didiskusikan oleh pemerintah. Ada dua pendekatan, yakni jumlah impor CBU akan disesuaikan dengan nilai investasi, dan yang kedua adalah berbasis produksi,” jelasnya.

Komitmennya pada Netralitas Karbon dan Dampak Positif Terhadap Ekonomi Nasional

Berdasarkan informasi yang diterima Menteri Perindustrian, untuk awal produksi kendaraan listrik yang akan dihasilkan dan dijual di Indonesia, MMC akan memproduksi kendaraan niaga listrik dengan nama Minicab-MiEV. Perusahaan telah melakukan proyek percobaan dengan empat perusahaan, yaitu PT Pos Indonesia, PT Haleyora Power, Gojek, dan DHL Supply Chain Indonesia, untuk menggunakan kendaraan Mitsubishi Mini Cab MiEV secara komersial.

Pos terkait