Hasto Kristiyanto, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), mengklaim bahwa dukungan terhadap potensi calon presiden Ganjar Pranowo justru semakin kuat setelah munculnya koalisi besar yang mendukung calon presiden Prabowo Subianto.

Menurut Hasto, setelah terjadi perubahan dinamika politik di mana partai Golkar dan PAN bergabung dengan PDIP, hasil analisis internal menunjukkan bahwa muncul keinginan di kalangan rakyat untuk melihat Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia berikutnya.

Hasto menyatakan, “Setelah terjadi pergeseran dinamika politik, ketika Golkar, PKB, dan PAN bergabung, pilihan rakyat bawah tetap mengarah pada Ganjar sebagai pilihan presidennya.” Hal ini diungkapkan oleh Hasto di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, pada hari Kamis (17/8).

Hasto meyakini bahwa suasana di masyarakat menciptakan semangat positif bagi PDIP untuk meraih kemenangan Ganjar dalam Pilpres 2024, meskipun Ganjar Pranowo tidak mendapatkan dukungan luas dari berbagai partai politik.

“Dalam situasi ini, kami merasakan semangat positif yang memandu langkah kami dengan keyakinan, karena pada awalnya, serangan terhadap Pak Ganjar justru menciptakan semangat solidaritas di antara rakyat untuk mendukung Pak Ganjar,” ujar Hasto.

Hasto menegaskan bahwa PDIP akan bekerja keras untuk mewujudkan Ganjar sebagai Presiden Republik Indonesia untuk periode 2024-2029.

Keseriusan PDIP: Komitmen Kepada Karakter Ganjar Pranowo sebagai Calon Pemimpin

“Kami akan berupaya keras agar Pak Ganjar menjadi Presiden Republik Indonesia, tanpa memandang partai politik yang mendukungnya,” kata Hasto.

Dia menyatakan bahwa PDIP sebagai partai terus aktif turun ke masyarakat untuk memastikan keberhasilan Ganjar sebagai Presiden RI. Hasto bahkan mengungkap bahwa Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, terus menjalin komunikasi dengan berbagai partai politik untuk mendukung usaha menjadikan Ganjar sebagai Presiden RI.

“Hal ini menunjukkan bahwa PDIP bersama dengan calon presiden Pak Ganjar terus bergerak maju. Mengapa Mbak Puan masih menjaga komunikasi politik dengan partai lain? Karena karakter seorang pemimpin akhirnya akan menentukan nasibnya,” jelasnya.