Senyawa organik ini juga ditemukan dalam suplemen vitamin C. Berdasarkan informasi dari Medical News Today, mengonsumsi vitamin C dalam jumlah yang tinggi secara rutin bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal, termasuk batu ginjal.
- Dipicu oleh Kondisi Gangguan Kesehatan Lainnya
Sistinuria Penderita sistinuria, suatu kondisi genetik di mana ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino, berisiko mengalami batu ginjal. Biasanya, jenis batu ginjal yang terbentuk pada penderita sistinuria adalah batu sistin.
Infeksi Saluran Kemih Perempuan maupun laki-laki yang mengalami infeksi saluran kemih (ISK) secara berulang berpotensi mengalami penyakit batu ginjal melalui batu struvit. Batu ini dapat tumbuh dengan ukuran yang sangat besar dan dapat menyumbat ginjal, ureter, atau kandung kemih.
Asam Urat atau Kemoterapi Asam urat merupakan peradangan pada sendi yang dapat menyerang siapa pun. Penyakit yang juga dikenal sebagai hiperurisemia ini ditandai dengan peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh yang melebihi batas normal.
Penderita asam urat atau pasien yang menjalani kemoterapi bisa mengalami batu asam urat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat dalam urine.
Gejala Batu Ginjal Secara umum, penderita batu ginjal tidak akan merasakan gejala hingga batu tersebut turun ke ureter atau saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih. Namun, penting untuk mengenali tanda-tanda atau gejala umum batu ginjal, seperti:
- Nyeri di daerah perut atau samping punggung
- Nyeri di area selangkangan, testis pada pria, atau vagina pada wanita
- Perubahan warna urine yang tidak normal
- Adanya darah dalam urine
- Demam
- Mual dan muntah
Batu Ginjal, Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Batu ginjal, sebuah masalah kesehatan yang serius, bisa timbul dari beberapa faktor seperti kalsium, oksalat, dan kondisi medis lainnya seperti sistinuria atau infeksi saluran kemih. Gejalanya mungkin tidak terasa hingga batu turun ke saluran kemih, namun, penting untuk mengenali tanda-tandanya seperti nyeri, perubahan warna urine, atau demam.
Menjaga pola makan serta pemantauan kesehatan secara rutin menjadi kunci dalam pencegahan penyakit ini.