[ad_1]
Situbondo, MEMO
Kinerja Pabrik Gula Asembagus Sitbondo Jawa Timur (PG) masih dinilai belum beroprasi secara maksimal, menimbulkan sejumlah petani tebu di Kabupaten Situbondo, mengaku kecewa. Meski sudah direvitalisasi untuk menambah kapasitas produksi (giling) hingga menghabiskan anggaran ratusan miliar, namun saat percobaan giling justru mesin PG Asembagus tak bekerja makdimal bahkan mesin penggiling mengalami ngadat.
“Saya kecewa diman pabrik yang sudah di revitlisasi pabrik menghabiskan hingga miliaran rupiah namun masih belum maksimal dlm pengorasian mesin, bahkan medinnya ngadat, justru ini menghambat pendapatan para petani , yang biasanya giling jafi tidak bisa giling,” ujar sal seorqng petani Setempat , Ali Akbar , Rabu ( 22/5/2019).
Menurutnya, paska direvitalisasi yang menghabiskan anggaran Rp 250 miliar tersebut percuma bila dalam pengoprasian mesin tidak bekerja dengan baik. Sehingga para petani enggan untuk menebang tanaman tebunya untuk di giling. Meskipun pihak PG memberikan perintah agar para petani segera menebang tebunya.
“Saya dan mungkin petani yang lain belum berani untuk menebang tebu untuk digiling, karena saat uji coba mesinnya ngadat, sehingga kondisi tersebut sangat merugikan para petani tebu,” kata H Ali Akbar.
Ia menegaskan,sebetulnya, setelah ditebang dan truk pengangkut tebu hanya menumpuk di lapangan PG Asembagus, karena mesin gilingilik PG Asembagus ngadat. Hal ini bahkan lanjut Ali, dipastikan para petani akan merugi, karena tebu yang sudah ditebang pada 16 hingga 20 Mei 2019 tidak dapat digiling, iti akn mempengaruhi kadar yang menyusut .