Pada periode itu, tercatat juga sejumlah kegempaan dari Gunung Merapi. Di antaranya gempa guguran sebanyak 61 kali, hembusan satu kali, fase banyak atau hybrid empat kali dan tektonik jauh satu kali.
Hanik menjelaskan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. “Untuk itu msyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,” paparnya.
BPPTKG saat ini masih menetapkan status Gunung Merapi pada level III atau siaga, dan akan meninjau kembali jika ada perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan.