Jakarta, Memo
Abu Janda, berurusan dengan polisi lagi. Relawan Jokowi yang juga anggota Banser tersebut, mendapat tekanan publik lantaran cuitannya di akun media sosialnya, seringkali menyinggung dan menghina Islam.
Bahkan, Abu Janda melakukan tindakan SARA dan rasisme terhadap aktifis Papua, Natalius Pigai. Ucapan Rasis Terhadap Kasus Natalius Pigai, dianggap mengganggu persatuan bangsa
Abu Janda Menghina Islam dan Singgung SARA
Sepak terjang Abu Janda, mengundang beberapa tokoh, baik itu bekas menteri hingga tokoh organisasi kepemudaan serta orgabisasi kemasyarakatan, mengkritisi perilaku Abu Janda. Misalnya saja mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti.
1. Susi Pudjiastuti; Unfollow /Berhenti Mengikuti
Susi Pudjiastuti juga mengajak para netizen dan pengguna sosial media untuk un follow / berhenti mengikuti akun akun yang profokatif dan membuat keresahan publik, di situasi pandemi ini.
Hal serupa juga disampaikan Ketum DPP KNPI Haris Permata . Haris Permata menganggap Abu Janda tidak memahami kehidupan berbangsa. Haris Permata menganggap ada orang di belakang yang menyuruh Abu Janda, melontarkan cuitan cuitan kontroversi tersebut.
2. Haris Permata ; Ada Dalang di Belakang Abu Janda
Ketua Umum DPP KNPI Haris Permata itu mengingatkan, orang yang berada di belakang Abu Janda, agar berhenti membuat obar.
“Ini manusia (Abu Janda) kan otaknya dangkal, yang di-setting seseorang untuk ngoceh-ngoceh bikin pusing rakyat Indonesia,” ujar Haris. Ia menegaskan KNPI akan menjadi garda terdepan dalam mencegah dana mencari pihak-pihak ini merusak kedamaian di Indonesia .
3. Lukman Hakim; Tak Ada Kaitannya dengan GP Anshor
Ucapan serupa disampaikan Ketua DPP Bidang Politik dan Pemerintahan GP Ansor Luqman Hakim menyebut Abu Janda bukan pengurus Ansor. Namun, ia memang merupakan anggota Banser karena pernah mengikuti pelatihan di Magelang beberapa tahun lalu.
Luqman menegaskan, apa pun yang disampaikan Abu Janda di media sosial tak mewakili sikap resmi GP Ansor. “Sebelum menjadi anggota Banser, Abu Janda sudah aktif di media sosial. Aktivitas Abu Janda di media sosial bersifat personal, bukan mewakili sikap resmi organisasi,” tutur Luqman.
4. Hasan Basri Sagala ; Hormati Proses Hukum
Sementara itu, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menghormati proses hukum Abu Janda. Wakil Kepala Satuan Koordinasi Nasional Banser Hasan Basri Sagala mengatakan, semua pihak harus menghormati upaya aparat kepolisian.
“Untuk itu, Satkornas Banser menghormati langkah tersebut sebagai bagian upaya penegakan hukum yang seadil-adilnya bagi seluruh warga negara Indonesia,” ujar Hasan, sebagaimana dikutip dari Kompas dot com.
Sekadar diketahui, cuitan cuitan Abu Janda, tidak bisa dipisahkan dengan kedekatan orang kuat dibalik kegiatannya sebagai aktifis sosial media . Beberapa kasus yang sudah dilaporkan ke polisi dan melibatkan dia, seringkali tidak ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.