Example floating
Example floating
Travel

Melestarikan Budaya Indonesia dengan Digitalisasi berupa Konten Digital

Avatar
×

Melestarikan Budaya Indonesia dengan Digitalisasi berupa Konten Digital

Sebarkan artikel ini
Teknologi Kecerdasan Buatan Gantikan Dokter dalam Layanan Kesehatan
Teknologi Kecerdasan Buatan Gantikan Dokter dalam Layanan Kesehatan
Example 468x60

Cara melestarikan kebudayaan Indonesia, di era digital sekarang lebih mudah dilakukan oleh milenial. Dengan cara membuat konten digital, meestarikan budaya lokal Indonesia memberikan kemudahan untuk diakses generasi berikutnya.

Perkembangan tehnologi informasi memudahkan konservasi kebudayaan Indonesia. Saat ini warganet bisa mengarsipkan budaya-budaya yang berada di Tanah Air lewat pembikinan beberapa konten.

Warga harus menyesuaikan dengan perkembangan tehnologi. Digitalisasi budaya memungkinkannya tiap pribadi mendokumenkan kekayaan budaya lewat content digital hingga dapat disaksikan, dilihat, dan dibagi ke orang lain.

“Saat ini kita ada di zaman digital, kita bisa membuat kreasi, pengembangan, dan produktif dengan mendigitalisasi budaya kita. Ini sisi dari mengarsip budaya-budaya kita untuk kebutuhan melestarikan kebudayaan kita,” kata Dosen Pengetahuan Komunikasi dan Sekretaris PWI Jawa timur, Dr. Cand. Drs.Eko Pamuji, M.I.Kom, saat seminar-online Makin Cakap Digital 2022 untuk golongan masyarakat di daerah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Rabu (24/8/2022), diambil dari tayangan jurnalis yang diterima di Jakarta.

Pemakai internet di Indonesia di tahun 2021 alami kenaikan, We Are Social menulis sekarang pemakai internet di Indonesia capai 202,enam juta pemakai dengan 170 juta pemakainya memakai media sosial.

Sayang, budaya Indonesia seolah lenyap karena media digital jadi pentas budaya asing. Walau sebenarnya, warganet masih meraba-raba apa budaya asing itu pas dengan kebudayaan Indonesia yang memiliki kandungan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Digitalisasi budaya agar kita tidak ketinggalan dengan budaya-budaya asing agar kita tidak terkena budaya asing,” kata Eko.

Sebagai tanggapan untuk menyikapi perubahan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi lakukan kerjasama dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

Baca Juga  Pariwisata Jadi Tulang Punggung Ekonomi RI? Revisi UU Ini Siap Menggebrak

Program ini didasari pada empat pilar khusus literasi digital, yaitu Kekuatan Digital, Norma Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Lewat program ini, 50 juta warga ditarget akan mendapatkan literasi digital di tahun 2024.

Seminar-online #MakinCakapDigital 2022 untuk golongan masyarakat di daerah Kota Mojokerto, Jawa Timur sebagai sisi dari publikasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja bersama dengan Siber Kreativitas.

Ini kali datang pembicara-pembicara yang pakar di sektornya untuk share berkaitan budaya digital diantaranya CEO and Founder of Coffee Meets Stoks, Theo Derick; Ketua Sukarelawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, M.I.Kom; dan Sukarelawan Mafindo Mojokerto, Ananda Saadatul Maulidia, S.Psi., M.Psi.

Untuk info selanjutnya tentang program Makin Cakap Digital 2022 kontak info.literasidigital.id dan cari info melalui account sosial media Siberkreasi, dapat click ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.