Sebuah kisah mengharukan dari stasiun antariksa International Space Station (ISS) mengungkapkan betapa perubahan iklim dan deforestasi telah menggerogoti planet Bumi. Seorang astronot NASA, Megan McArthur, menangis ketika dia menyaksikan bencana alam ini dari luar angkasa pada tahun 2021.
Kejadian ini menyoroti urgensi kolaborasi global dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin mendesak.
Dampak Perubahan Iklim dan Deforestasi yang Membuat Astronot NASA Menangis
Seorang astronaut dari NASA, Megan McArthur, tersentuh hingga menitikkan air mata di International Space Station (ISS) ketika melihat pemandangan Bumi dari jauh. Kejadian ini terjadi pada tahun 2021 lalu, ketika dia menyaksikan dampak perubahan iklim dan pemanasan global yang sedang terjadi.
Pada saat itu, berbagai daerah di seluruh dunia sedang dilanda kebakaran, termasuk kebakaran hutan di Amerika Selatan.
McArthur, dengan perasaan sedih yang mendalam, mengungkapkan perasaannya, “Kami sangat sedih melihat kebakaran melanda sebagian besar Bumi, dan ini bukan hanya masalah Amerika Serikat.” Dia berbicara kepada media dan mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini.
Ilmuwan-ilmuwan telah memperingatkan dunia tentang ancaman kebakaran hutan selama beberapa waktu. Mereka telah memberikan peringatan tentang dampak yang mungkin terjadi akibatnya.
McArthur juga mengingatkan bahwa untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerja sama dari seluruh komunitas global. “Selama bertahun-tahun, ilmuwan di seluruh dunia telah memperingatkan kita tentang bahaya ini. Ini adalah peringatan untuk seluruh komunitas global. Diperlukan upaya bersama untuk mengatasi tantangan ini,” tegasnya.
Kebakaran hutan tidak hanya terbatas pada Amerika Serikat. Negara-negara lain seperti Siberia, Yunani, Spanyol, dan Pacific Northwest juga menghadapi masalah serupa. Pada saat itu, Amerika Serikat bahkan harus merekrut lebih banyak petugas pemadam kebakaran untuk menghadapinya, sementara Turki juga terkena dampak yang signifikan.
Kisah Mengharukan dari ISS: Bumi yang Terancam dan Peringatan untuk Dunia
Selain kebakaran, hutan hujan di Brasil juga menghadapi ancaman serius dari fenomena deforestasi. Menurut Simon Evans dari Carbon Brief, deforestasi telah berlangsung selama beberapa waktu di sana. Praktik ini melibatkan penggundulan hutan untuk tujuan ekonomi seperti pertanian, peternakan, dan pengembangan permukiman.
Di Brasil, deforestasi telah terjadi sejak zaman kolonial, dengan tujuan utama adalah untuk menanam tanaman komersial seperti karet, gula, dan tembakau. Seiring berjalannya waktu, aktivitas ini semakin meningkat, dan lahan hutan dialihfungsikan menjadi perkebunan besar seperti kedelai, kelapa sawit, dan area penebangan kayu.
Lahan hutan terus menyusut, yang dapat terlihat dari foto-foto udara yang memperlihatkan kerusakan tersebut. Amazon juga telah mengeluarkan lebih banyak gas karbon dioksida (CO2) daripada menyerapnya dalam dekade terakhir.
Selain itu, sekitar 40% dari hutan tersebut telah berubah menjadi sabana yang kering. Penyebab utama perubahan ini adalah perubahan pola hujan akibat perubahan iklim. Sabana ini terletak di wilayah dengan iklim sedang dan curah hujan yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
Dampak Perubahan Iklim dan Deforestasi Terhadap Bumi yang Terlihat dari Luar Angkasa
Pesan yang disampaikan oleh Megan McArthur dari ISS adalah sebuah peringatan yang harus direspons oleh seluruh komunitas global. Kita harus bekerja bersama untuk mengatasi perubahan iklim dan melindungi hutan serta lingkungan kita.
Saat kita menyaksikan Bumi dari jauh, kita harus menyadari bahwa tanggung jawab kita terhadap planet ini tidak mengenal batas negara. Melindungi Bumi adalah tanggung jawab bersama kita sebagai warga dunia.