Menurut Plt Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN, Muhammad Amin, kebun raya memiliki lima fungsi, salah satunya sebagai tempat wisata, edukasi, dan penelitian.
Amin berharap bahwa kebun raya ini akan menjadi tempat bagi peneliti, termasuk dari perguruan tinggi dan mahasiswa, untuk mempelajari lebih lanjut tentang mangrove.
Lebih lanjut, Amin menyebut bahwa yang paling penting adalah Kebun Raya Mangrove Surabaya ini menjadi yang pertama di Indonesia.
Dari 46 kebun raya nasional di Indonesia, kebun raya mangrove ini merupakan satu-satunya di Surabaya. Oleh karena itu, diharapkan bahwa setelah diresmikan oleh Megawati, pengelola dapat terus melakukan eksplorasi dan penanaman bibit-bibit mangrove dari berbagai wilayah.
Kebun Raya Mangrove ini diharapkan menjadi pusat Kebun Raya Mangrove di Indonesia, di mana masyarakat umum dapat berwisata dan memperoleh pengetahuan tentang beragam jenis mangrove yang ada.
Kebun Raya Mangrove Surabaya: Tempat Wisata Edukasi dan Penelitian Mangrove Pertama di Indonesia
Dengan resminya Kebun Raya Mangrove Surabaya, kota ini kini memperoleh kebun raya khusus untuk mangrove pertama di Indonesia.
Diprakarsai oleh Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) dan Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, kebun raya ini memiliki luas total 27 hektar dan terdiri dari tiga kawasan utama, yakni Mangrove Wonorejo, Mangrove Medokan Sawah, dan Mangrove Gunung Anyar.
Dengan koleksi 57 spesies tanaman yang ada dan rencana untuk menambah tiga jenis baru, kebun raya ini menjadi destinasi wisata, edukasi, dan penelitian yang menarik bagi masyarakat umum, pengunjung, serta peneliti.
Kebun Raya Mangrove Surabaya juga menjadi lokasi strategis untuk mempelajari dan melestarikan ekosistem mangrove yang penting bagi lingkungan dan ekonomi.
Diharapkan, keberadaan kebun raya ini akan semakin meningkatkan kesadaran dan pelestarian mangrove, serta berkontribusi dalam penelitian dan konservasi alam Indonesia.
