Jakarta, Memo.co.id
Ratusan Mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara pada hari Jum’at (20/05/2016) bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei.
Massa yang terlibat aksi unjuk rasa ialah dari mahasiswa UI, ITB, UPI Bandung, Universitas Brawijaya, Institut Sepuluh November (ITS), Institut Pertanian Bogor (IPB), UNS dan Universitas Diponegoro (Undip). Disusul dari massa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) pada sore hari.
Seluruh aksi unjuk rasa yang di lakukan para mahasiswa ini tiba di Silang Monas dengan melakukan Longmarch dari depan Bundaran Indosat melawati Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat ke depan Istana Negara. Aksi ini dikawal ketat oleh pihak kepolisian yang dipimpin oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat yang baru Kombes Pol Dwiyono dan Kapolsek Metro Gambir, AKBP Ida Ketut Gahananta Krisna.
Massa aksi demonstrasi beorasi mempertanyakan pelaksanaan Nawacita oleh Presiden Joko Widodo. Tuntutan massa yakni untuk menolak ekonomi kapitasi dan meminta praktik penegakkan hukum tak tebang pilih.
Pantauan dilokasi di depan pintu Silang Barat Monas, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, siang pukul 12.00 WIB, para demonstrasi beristirahat dan melakukan Shalat Jum’at berjamaah di sekitar lokasi demo. Pukul 13.00 WIB orasi kembali berlanjut.
Orasi yang dilakukan mahasiswa sempat terjadi kericuhan yang berlangsung sejak siang hari saat salah seorang demonstran terlibat kontak fisik dengan petugas yang berjaga dilokasi.