Hari ini, Sabtu (10/2), KAI Commuter mencatat bahwa sebanyak 3.170 penumpang menggunakan layanan KRL di Stasiun Ancol, mengalami lonjakan yang signifikan dari rata-rata hanya sekitar 350 orang pada pagi hari. Untuk mengantisipasi kepadatan penumpang, KAI Commuter menerapkan sistem buka tutup antrean.

Menurut Anne Purba, Sekretaris Perusahaan KAI Commuter, hingga pukul 08.30 WIB, jumlah penumpang di Stasiun Ancol mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan hari biasanya.

“Sebanyak 3.170 orang turun di Stasiun Ancol hingga pukul 08.30 WIB, yang jauh meningkat dari rata-rata hanya sekitar 350 orang pada pagi hari,” kata Anne dalam pernyataan resmi.

Keadaan serupa juga terlihat di Stasiun Palmerah, di mana jumlah pengguna KRL mencapai 7.299 orang hari ini.

“Jumlah tersebut juga meningkat dibandingkan dengan pengguna yang turun di Stasiun Palmerah pada pagi hari di hari libur, yang rata-rata hanya sekitar 4.500 orang,” ungkap Anne.

Lonjakan penumpang ini terjadi seiring dengan Kampanye Akbar pemilu 2024 yang diadakan hari ini di Jakarta International Stadium (JIS) dan Gelora Bung Karno (GBK).

KAI Commuter Siapkan Antisipasi Hadapi Lonjakan Penumpang di Stasiun Ancol

Untuk mengatasi hal ini, KAI Commuter mengambil langkah-langkah antisipasi, termasuk menambah personel keamanan dan menyiapkan mobil rescue, ambulans, dan tenaga medis.

“KAI Commuter juga akan menerapkan sistem buka tutup antrean pengguna saat akan masuk ke area peron stasiun jika sudah terlalu ramai, terutama di stasiun transit Kampung Bandan sebagai stasiun menuju Stasiun Ancol,” tambah Anne.

Dia juga mengingatkan bahwa layanan operasional Commuter Line hari ini mencakup 1.037 perjalanan dan KAI Commuter akan terus memantau serta melakukan antisipasi sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Kami mengimbau kepada seluruh pengguna Commuter Line untuk selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan, serta mengikuti arahan dan instruksi dari petugas di stasiun,” tutur Anne.