Ahli Vulkanologi dan Mitigasi Bencana dari Kementerian ESDM selesai melakukan penelitian terhadap potensi bencana longsor di Gunung Sangbua, Lembang Kaduaja, Kecamatan Gandangbatu Sillanan, Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Hasil penelitian tersebut dipaparkan langsung kepada Pemda Tana Toraja yang dipimpin Wakil Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeg, Sabtu (12/3/2022).
Dalam pemaparannya, Ketua Tim Ahli Vulkanologi, Sumaryono menjelaskan jika potensi longsor dan runtuhan batu di Gunung Sangbua mengancam 7 rumah. Rinciannua 3 rumah pada bagian atas dan 4 rumah di bagian bawah.
Sementara kurang lebih 600 warga yang tercatat mengungsi disarankan kembali ke rumah masing-masing. Nmun diminta untuk tetap waspada jika retakan pada bagian atas semakin meluas atau bertambah.
“Retakan tanah sudah tertutup dan retakan tanah yang terjadi sebenarnya hanya berupa tanah pelapukan. Sehingga tidak perlu dikawatirkan namun apabila terjadi retakan yang lebih luas harus segera dilaporkan,” kara Sumaryono.
Masyarakat juga diminta apabila terjadi retakan sebaiknya ditutup dengan tanah agar tidak menjadi aliran air.
Pada bagian bawah gunung masyarakat juga diminta agar menjaga vegetasi atau tanaman yang berakar kuat yang bisa menahan luncuran batu dari atas gunung jika terjadi hujan atau gempa bumi.
Sumaryono tak menampik jika Gunung Sangbua memang terdapat patahan yang bisa memicu gempa bumi. Selain itu alih fungsi lahan dari hutan menjadi perkebunan juga menjadi penyebab terjadinya retakan tanah serta curah hujan yang tinggi.