Salah satu contohnya adalah inovasi dermaga apung yang dapat mempercepat pembangunan dermaga. Dermaga apung ini memiliki panjang 74 meter, tinggi 60 meter, dan lebar 49 meter.
Proses pembangunannya melibatkan penenggelaman lantai kugira, pembuatan bagian atas dengan foamwork, dan pembangunan kaysen secara bertahap. Dalam waktu hanya 10 hari, dermaga apung ini dapat dibangun dengan ukuran yang besar dan masuk ke dalam rekor dunia.
Selain itu, inovasi kontainer juga memberikan kemudahan dalam proyek konstruksi. Kontainer tidak hanya digunakan untuk memuat berbagai macam kargo, tetapi juga sebagai bangunan untuk kantor dan sebagainya. Terdapat extender yang memungkinkan kontainer dapat mengangkat dirinya sendiri menggunakan kaki hidrolik.
Hal ini memudahkan proses pengangkutan kontainer ke atas trailer tanpa memerlukan alat berat tambahan. Mileset Mover juga menjadi solusi efisien dalam memindahkan kabin dan kontainer dengan kapasitas angkat yang bervariasi.
Bangunan bawah tanah juga mengalami inovasi dengan adanya storm shelter. Storm shelter merupakan struktur yang dirancang khusus untuk menahan badai yang dahsyat. Dengan dinding beton dan pintu baja, storm shelter ini memberikan perlindungan maksimal kepada penggunanya.
Selain itu, ada juga kulkas bawah tanah yang menjadi solusi penyimpanan makanan tanpa memerlukan listrik. Kulkas ini terbuat dari bahan polyester laminasi yang tahan karat dan tumbuhnya akar tanaman, sehingga makanan tetap dingin sepanjang tahun.
Seluruh inovasi ini memberikan kontribusi dalam mempercepat konstruksi infrastruktur. Dengan penggunaan mesin dan alat berat yang efisien, pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat. Selain itu, inovasi-inovasi ini juga meningkatkan keselamatan dan efisiensi dalam pembangunan infrastruktur.
Diharapkan dengan terus adanya penelitian dan pengembangan, akan tercipta lebih banyak lagi inovasi teknologi yang dapat memajukan dunia konstruksi di masa depan.