Rusia akan menganggap setiap serangan terhadap sekutunya sebagai tindakan agresi yang ditujukan kepada Rusia itu sendiri. Boris Gryzlov, Utusan Rusia untuk Belarusia, telah memberikan peringatan yang sangat tegas bahwa Rusia bersedia menggunakan seluruh kekuatan militernya sebagai respons.

Dalam wawancara dengan STV Belarusia, seorang diplomat yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Rusia ini menyatakan bahwa pihak ketiga harus sangat berhati-hati agar tidak melancarkan serangan terhadap sekutu utama Moskow.

Gryzlov mengutip pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang dengan tegas menyatakan bahwa setiap serangan terhadap Belarusia akan dianggap sebagai serangan terhadap Rusia. Doktrin militer Federasi Rusia mengamanatkan bahwa dalam situasi semacam itu, Rusia akan memberikan respons dengan menggunakan semua alat persenjataan yang dimilikinya.

Belarusia dalam beberapa waktu terakhir telah menghadapi ketegangan dengan negara tetangganya yang merupakan anggota Uni Eropa terbesarnya, yaitu Polandia.

Ketegangan antara kedua negara ini mulai terlihat setelah pemilihan presiden tahun 2020 di Belarusia yang memicu protes massal di negara tersebut sementara hasil pemilihan tersebut dipertanyakan oleh oposisi.

Perlu dicatat bahwa Warsawa, bersama dengan Uni Eropa secara keseluruhan, telah secara terbuka memberikan dukungan kepada oposisi Belarus sebagai bagian dari upaya untuk menggulingkan Presiden Alexander Lukashenko.

Dampak Ketegangan Rusia-Belarusia terhadap Hubungan Tetangga dan Kedoktrinan Militer

Situasi konflik yang tengah berlangsung antara Rusia dan Ukraina juga telah merusak hubungan yang sudah tegang ini. Polandia telah dengan tegas merespons pengerahan senjata nuklir oleh Rusia dan berkali-kali mengeluarkan peringatan atas dugaan aktivitas kelompok tentara bayaran Wagner yang dikirimkan kembali ke Belarusia setelah upaya pemberontakan mereka yang gagal pada akhir Juni.

Warsawa juga mengklaim bahwa kelompok tentara bayaran Wagner semakin aktif di dekat perbatasannya.

Perdana Menteri Mateusz Morawiecki bahkan mengklaim bahwa tindakan-tindakan ini tanpa ragu merupakan tahap awal dari serangan hibrida yang mungkin akan terjadi di wilayah Polandia. Namun, Belarusia menyangkal semua tuduhan ini dan bersikeras bahwa Warsawa sendiri telah memperburuk situasi ini atas nama Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, Rusia dan Belarusia telah meningkatkan kerja sama militer mereka di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev.

Pada awal tahun ini, Rusia mengumumkan bahwa mereka akan menempatkan senjata nuklir di Belarusia, sebagai respons terhadap permintaan berulang kali dari Minsk. Keputusan ini diambil sebagai tanggapan terhadap kebijakan agresif Barat terhadap Belarusia dan juga dalam menghadapi ancaman yang dirasakan dari senjata nuklir AS yang ditempatkan di Eropa oleh sekutu-sekutu Washington.

Rusia dan Belarusia: Kekuatan Sekutu dalam Ketegangan Regional