Media sosial X, yang kini dimiliki oleh Elon Musk, mengalami penurunan pendapatan yang signifikan sejak akuisisi tersebut. Dokumen terbaru menunjukkan penurunan hampir 40% selama enam bulan pertama tahun 2023, menyoroti tantangan besar yang dihadapi Musk dalam memulihkan platform tersebut.
Transformasi X di Bawah Kepemimpinan Elon Musk
Media sosial X mengalami masa sulit sejak diakuisisi oleh Elon Musk. Selama lebih dari satu tahun, pendapatan perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter terus menurun.
Penurunan dalam pendapatan tersebut terungkap dalam dokumen yang disusun oleh X untuk mendapatkan persetujuan sebagai penyedia layanan keuangan seperti Paypal. Bloomberg, yang mengakses dokumen tersebut, melaporkan bahwa keuangan platform ini mengalami kesulitan sejak Oktober 2022.
Salah satu hal yang tercatat adalah penurunan hampir 40% dalam pendapatan perusahaan selama enam bulan pertama tahun 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Rentang waktu ini mencakup tahun pertama kepemimpinan Musk di X.
Pada periode tersebut, X menghasilkan pendapatan sebesar US$1,48 miliar. Perusahaan juga melaporkan kerugian sebesar US$456 juta selama kuartal pertama tahun 2024.
Penurunan pendapatan ini sebagian besar disebabkan oleh masalah dalam sektor periklanan, yang sebelumnya menjadi sumber utama pendapatan perusahaan sebelum dibeli oleh Musk.
Namun, di bawah kepemimpinan Musk, platform ini mengalami berbagai perubahan yang kontroversial, yang mengakibatkan para pengiklan enggan beriklan di sana.
Upaya Strategis Mengatasi Tantangan Keuangan
Musk, bagaimanapun, sedang berusaha keras untuk memulihkan pendapatan X. Upaya ini termasuk peluncuran paket berlangganan premium X dan layanan berlangganan untuk pencipta konten.
Sementara itu, laporan yang mengutip dokumen internal X mengungkapkan bahwa layanan pembayaran yang disebut X Payments dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan keterlibatan pengguna di platform tersebut. Perusahaan juga tidak akan mengenakan biaya pada sebagian besar layanan pembayarannya.
Rencana untuk memperluas bisnis pembayaran ini sebenarnya sudah diumumkan sejak Februari 2022, sebelum Musk membeli X. Musk juga sebelumnya telah mempertimbangkan ide agar pengguna X dapat membuka rekening tabungan dengan janji “hasil yang tinggi”.
X Payments akan memiliki dewan direksi dan tim manajemen yang terpisah. Saat ini belum jelas apakah X akan bermitra dengan bank atau pemroses pembayaran lainnya, tetapi yang pasti adalah perusahaan belum memiliki rencana untuk memasukkan cryptocurrency ke dalam layanannya.
Meskipun X mengalami masalah besar dalam pendapatan, dampaknya terhadap kekayaan Elon Musk sepertinya tidak signifikan. Menurut laporan Forbes Real Time Billionaires, Musk tetap menempati posisi pertama sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan sebesar US$214,1 miliar.
Sumber kekayaan Musk berasal dari berbagai sumber. Selain sebagai pemilik X, Musk juga adalah pendiri dan CEO Tesla, produsen mobil listrik terkemuka, serta SpaceX, perusahaan yang fokus pada eksplorasi luar angkasa dan satelit. Selain itu, ia juga aktif sebagai investor di banyak startup.
Tantangan dan Langkah Strategis Elon Musk Menghadapi Perubahan Pendapatan Media Sosial X
Elon Musk, setelah mengambil alih kepemilikan X, telah berusaha keras untuk menanggulangi penurunan pendapatan yang cukup drastis. Salah satu langkah strategisnya adalah meluncurkan paket berlangganan premium dan layanan berlangganan untuk pembuat konten, sebagai alternatif pendapatan dari iklan yang berkurang. Meskipun upayanya masih dalam tahap awal, ini menunjukkan komitmennya untuk mengubah X menjadi platform yang lebih berkelanjutan secara finansial.