“Kami berkomitmen untuk memastikan distribusi pupuk berjalan lancar, dengan menggunakan KTP sebagai pengganti Kartu Tani. Saat ini, masih terdapat masalah mendasar di mana sekitar 1,7 juta hektar lahan pertanian menggunakan pupuk dengan menggunakan KTP. Hal ini merupakan perhatian utama kami terhadap para petani,” ujar Amran.
Masalah pupuk menjadi sangat penting karena beberapa alasan, termasuk keterbatasan dan pemangkasan subsidi pupuk oleh pemerintah bagi petani. Kebijakan subsidi pupuk yang hanya ditujukan untuk jenis pupuk dan tanaman ‘prioritas’ membuat petani yang menanam komoditas lain merasa terpinggirkan.
“Selain itu, subsidi pupuk juga menjadi masalah dalam jangka panjang terkait kesuburan tanah dan dampaknya terhadap lingkungan. Masalah juga terjadi pada kemampuan masyarakat untuk membeli hasil pertanian tersebut, yang menunjukkan bahwa ketersediaan dan keterjangkauan hasil pertanian juga merupakan permasalahan yang harus diperhatikan,” jelas Direktur Eksekutif Nagara Institute, Akbar Faizal.