MEMO,Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah memastikan bahwa persiapan logistik untuk Pemilu 2024 berjalan lancar dan tanpa hambatan.
Dalam upaya menjaga transparansi, KPU mengajak media untuk berperan aktif dalam mempublikasikan persiapan penting ini.
Idham: Semua Sudah Siap, KPU Ajak Media Publikasikan Persiapan Pemilu
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia dengan tegas memastikan bahwa semua persiapan logistik untuk Pemilu 2024 telah diselesaikan tanpa kendala.
Mereka sangat berharap agar media juga ikut membantu dalam menginformasikan mengenai logistik Pemilu ini.
Bawaslu Ingatkan KPU: Jangan Ada Keterlambatan Distribusi Logistik Pemilu 2024
“Semuanya sudah siap tanpa ada masalah. Nanti saja, bantu kami,” ujar Idham ketika wartawan mengonfirmasi hal tersebut pada hari Rabu, 20 September 2023.
Idham juga memberikan komentarnya mengenai berita bahwa KPU berhasil menghemat dana sebesar Rp300 miliar untuk putaran pertama Pemilu Presiden 2024. Menurutnya, hal tersebut masih dalam tahap pembahasan yang panjang, dan saat ini mereka sedang fokus pada pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden.
“Ya, itu masih dalam tahap pembahasan. Saat ini, kita masih berfokus pada proses pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden,” kata Idham.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu) telah menekankan pentingnya KPU untuk memastikan tidak ada keterlambatan dalam distribusi logistik Pemilu 2024. Keterlambatan dalam distribusi logistik ini menjadi salah satu penyebab banyaknya petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) mengalami kelelahan hingga meninggal dunia.
“Ada ketegangan di kalangan petugas TPS dalam menghadapi masalah logistik, terutama karena perubahan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Ketiga (DPTHP-3) yang dikeluarkan oleh KPU. Selanjutnya, MK melakukan perbaikan hanya satu atau dua hari sebelum hari pemungutan suara,” ujar Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dalam pernyataan persnya pada hari Selasa, 19 September 2023.
Menurut catatan dari Bawaslu, Bagja mengakui bahwa ada ribuan TPS yang mengalami keterlambatan dalam pengiriman logistik. Akibatnya, petugas TPS harus menunggu hingga surat suara dan logistik tiba di TPS.
“Logistik baru tiba ketika sudah subuh. Padahal, standarnya seharusnya logistik sudah sampai semalam atau setidaknya satu hari sebelum hari pemungutan suara,” tambah Bagja.