Di pusat kota Riyadh, mobil dan bangunan berlapis pasir, dan penduduk berjuang untuk membersihkan dari rumah mereka. Pekerja kantor Saudi Abdullah al-Otaibi (39 tahun) mengatakan dia bersyukur dia bekerja di dalam ruangan.
“Badai debu adalah bagian dari budaya kami dan kami sudah terbiasa, tetapi beberapa di antaranya parah,” kata al-Otaibi sambil menggosok matanya saat dia bergegas masuk ke gedung kantornya.
Sebagian wilayah Arab Saudi biasanya mengalami badai pasir antara Maret dan Mei dengan intensitas yang bervariasi.
Tetangganya, Irak, telah mengalami delapan badai pasir sejak pertengahan April. Badai pasir merupakan sebuah fenomena yang dipicu oleh degradasi tanah, kekeringan hebat, dan curah hujan rendah terkait dengan perubahan iklim.