Debat terkini calon presiden 2024 membuka diskusi tentang Produk Domestik Bruto (PDB) setelah Prabowo Subianto menyuarakan pendapatnya terkait utang luar negeri Indonesia. Apa itu PDB dan mengapa relevan dalam kebijakan ekonomi?
Memahami Peran dan Signifikansi Produk Domestik Bruto (PDB)
Pada kesempatan debat ketiga calon presiden 2024, perbincangan seputar Produk Domestik Bruto (PDB) atau gross domestic product (GDP) menjadi sorotan. Salah satunya terjadi saat calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengemukakan bahwa utang luar negeri Indonesia mencapai 50 persen dari PDB tak akan jadi masalah.
Prabowo menjawab pertanyaan panelis mengenai utang luar negeri Indonesia dan kebijakan yang bakal diambil oleh para kontestan untuk menghindari intervensi, yang mampu membuat utang semakin bertambah.
Menurutnya, tingkat utang pemerintah pada saat ini masih di bawah 40 persen dan masih dalam batas aman, asalkan utang tersebut dipergunakan untuk membangun industri atau kegiatan produktif.
“Utang yang produktif, saya setuju. Kita bisa berutang hingga 50 persen. Tidak akan jadi masalah. Kita belum pernah gagal bayar. Kita dihormati di dunia,” ujar Prabowo.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan PDB?