Jambi, Memo.co.id
– Gubernur Jambi H. Zumi Zola Zulkifli, S.TP, MA menjelaskan, bahwa Pemerintah Provinsi Jambi dan Kabupaten berkomitmen akan berupaya memberantas aktifitas PETI yang berada di Kabupaten. penjelasan demikian disampaikannya saat memimpin, Rapat Koordinasi Penambang Emas Tampa Izin (PETI) tempat ruang pola Kantor Gubernur, Kamis (01/09/2016).
” Ini adalah pekerjaan berat, perlu ada komitmen bersama dengan penegak hukum untuk menindak tegas, khususnya masalah PETI sudah sangat kompleks sekali,”terangnya.
Pemerintah Provinsi Jambi bukan diam selama ini, telah melakukan berbagai upaya, tetapi jumlah alat berat yang berada dikabupaten tersebut sudah ratusan.
” alat berat tersebut sudah masuk daerah lokasi sulit dijangkau, lebih sulit lagi adanya oknum bermain, untuk itu sudah membentuk Satgas langsung diketuai oleh Wakapolda Jambi Kombes Pol. Nugroho Aji Wijayanto ” ungkapnya.
Kabupaten masih beroperasi PETI diantaranya Kabupaten Merangin baru-baru ini sudah terjadi, Sarolangun, Bungo dan Tebo.
Selaku Kepala Daerah Gubernur meminta langsung terhadap Bupati untuk memaparkan permasalahan dan kendala yang ada dilapangan.
Wakil Bupati Merangin H. Kafid Moein menyampaikan, upaya dari pemerintah yang didampingi, kepolisian dan TNI sudah berkerja semaksimal, namun masyarakat dipengaruhi bagi mereka yang mempunyai modal dengan cara tanah mereka di beli setelah dibeli diolah untuk mencari emas, setelah itu di kembalikan kepada pemilik awal,
Kawasan PETI di Kabupaten Merangin, Pangkalan Jambu 655 Ha, Sungai Manau 260 Ha, Renah Pembarap 2 Ha, Tabir Lintas 125 Ha, Tabir Barat 185 Ha
Kemudian Pj. Bupati Sarolangun Arief Munandar menjelaskan, ada beberapa daerah melakukan peti pada daerah Limun, batang asai, lebih kurang 20 unit alat berat, panca karya lebih kurang 20 unit alat berat, setelah tim ini terbentuk agar dapat mengupayakan pemberantasan aktifitas peti.
Gubernur Jambi mengemukakan, salah satu upaya untuk mengatasi PETI adalah dengan menghentikan suplai bahan bakar (BBM) terhadap mesin-mesin dan alat berat yang digunakan dalam PETI.
“Selama ini, ada penyuplai bahan bakar. Kita mohon dapat dibantu untuk menghentikannya. Apabila bahan bakar ini digunakan untuk mesin-mesin yang dipakai untuk sesuatu yang illegal ini salah besar. Penyaluran BBM ini perlu kita putuskan,” jelasnya
“Dalam rapat juga disampaikan, ada oknum-oknum yang terlibat. Pak Kapolda, Pak Danrem sudah langsung menindak tegas, aparat karena ikut bermain. Saya apresiasi sekali. Untuk yang lainnya, saya katakan tadi, kalau tidak didukung oleh semua pihak, percuma,” ungkapnya.