Jakarta, Memo
Koalisi Pengusung Calon Presiden Anies Baswedan Terancam Kandas di Tengah Jalan . Pakar komunikasi politik Lely Arianne menyebut batalnya deklarasi partai koalisi Nasdem-PKS-Demokrat tersebut karena belum adanya kesepakatan antara ketiga partai.
“Politik itu kan pertemuan dan pertentangan dua kepentingan, hasil akhirnya adalah kompromi,” kata Lely pada Rabu (9/11/22).
Menurut penilaiannya, koalisi NasDem-PKS-Demokrat ini tergolong rumit. Dalam koalisi tersebut, PKS belum menemukan sesuatu yang menjadi keuntungan bagi partainya.
Sementara itu, untuk Demokrat, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) begitu ngebet menjadi calon wakil presiden.
“PKS dapat apa, belum ketemu. Dengan positioning PKS yang diduluin NasDem, ini menjadi satu persoalan yang belum muncul dalam kompromi itu. Sementara AHY ngebet banget cawapres,” lanjut Lely.
Dalam pernyataannya, Lely juga turut mengungkit sepak terjang PKS di Pemilu yang lalu, dimana PKS sering kali ‘kecele’.
Berkaca dari sejarah politiknya, PKS memiliki potensi untuk kabur dari koalisi dan mendukung calon presiden lainnya.
“Bisa saja, PKS lari dukung capres selain Anies,” ujarnya.