Kemudian, dipagelaran sesi kedua, yang dimulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB, dalang wayang potehi asli pribumi tersebut menggelar pertunjukan wayang Potehi dengan judul Cap Pwe Lo Hwan Ong.
Dalang Sugio Waluyo Belajar Wayang Potehi Sejak 1972
Saat dikonfirmasi Sugio Waluyo mengaku, dirinya mulai belajar wayang Potehi tahun 1972 silam. Mulai dari asisten ke tambur, genderang, terompet hingga ke dalang membutuhkan waktu 22 tahun.
“Jadi mulai belajar tahun 1972 hingga 1994 baru bisa menjadi dalang wayang Potehi, “jelasnya.
Dirinya mengaku bahwa, tertarik dengan wayang Potehi, karena rumah tinggal waktu kecil yang berada di Surabaya berhadapan dengan klenteng.
“Masa kecil saya sekitar umur 10 tahunan, kalau mencari hiburan ke klentang yang berada diseberang rumah. Dari situlah muncul ketertarikan saya untuk belajar wayang Potehi, “ujarnya.
Panggung Wayang dari Mobil Midifikasi
Subur menambahkan, dengan berjalannya waktu peminat wayang Potehi mulai menampakan ketertarikannya. Dengan grup yang siap main kemana mana dengan menggunakan panggung dari mobil yang dimodifikasi.
Dirinya berharap, warga tionghwa mau mensuport dan mau peduli dengan wayang potehi, karena ini merupakan kebudayaan mereka. Selain itu, juga melihat yang memain wayang merupakan orang pribumi, yang perlu dukungan dari pemerintah.
Pagelaran wayang Potehi tersebut, digelar selama satu bulan, mulai tanggal 4 Mei hingga nanti tanggal 31 Juli 2021.