Bantul, Memo
Klaster Taraweh Masjid Bantul di Desa Sanggrahan, Murtigading Bantul Jogyakarta, mencatat ada 22 Orang POsitif. 1 orang dinyatakan meninggal dunia, setelah diketahui ada penyakit penyerta. Akibat kejadian ini, masjid tersebut ditutup hingga kegiatan di masjid ditiadakan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan kasus tersebut berawal saat ada satu jamaah yang mengikuti kegiatan di masjid itu, karena tidak enak badan memeriksakan diri ke rumah sakit, Minggu 25 April 2021
Hasil pemeriksaan positif Covid-19, sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit. “Namun, karena memiliki penyakit penyerta (kormobid), pasen itu meninggal dunia, 27 April 2021,” kata Sri Wahyu Joko Santoso, Senin (3/5/2021) malam.
Klaster jamaah masjid muncul di Sanggrahan, Murtigading, Sanden, Bantul, Yogyakarta. Hal ini setelah 22 jamaah di salah satu masjid dusun Sanggrahan positif Covid-19. Bahkan, satu orang yang diduga menjadi penyebar Covid-19 kepada jamaah lainnya meninggal dunia, karena memiliki penyakit penyerta (kormobid).
Sebagai tindak lanjut, Gugus Tugas Covid-19 kalurahan Murtigading melakukan penutupan masjid dan pembatasan serta kegiatan warga ditidakan sampai semua kasus sembuh. Sementara warga yang positif Covid-19 melakukan isolasi di shelter.
Sri Wahyu mengatakan, petugas kemudian melakukan tracing kepada orang-orang yang kontak erat dengan jamaah itu, satu orang positif corona. Dilanjutkannya, tracing kepada jamaah masjid yang kontak erat, hasilnya 21 orang positif Covid-19. Mereka yang dinyatakan positif Covid-19 saat ini menjalani isolasi di shelter.