Jagakarsa, Memo.co.id
Ketua RT 08/05 di kompleks perumahan Cigancur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, M Sidiq ( 58 ), adalah saksi terakhir ketika pasangan suami istri tersebut cek cok. Bahkan, Indra dan Dina, sama sama minta bantuan pada Ketua RT untuk memediasi keluarganya yang dirundung masalah. Ini kisah rumatangga dibalik vidio live gantungdiri Indra.
” Saya paling tidak percaya, jika Indra telah meninggal. Sebab, Jumat habis subuh, Pahinggar Indrawan dan sitrinya, mengetuk pintu rumah saya. Kemudian saya persilahkan masuk. Istrinya terlihat baru saja menangis,” kata Sidiq pada wartawan. Setelah mendengarkan keduanya bercerita, baru mendapatkan informasi ternyata keduanya saling curiga. Istrinya curiga pada suaminya. Demikian juga suainya juga curiga dengan istrinya.
Di hadapan Ketua RT, istri Indra yakni Dina ngotot minta cerai. Sedang Indra mengaku sangat mencintai istrinya dan tidak ingin cerai. ” Mendengar itu, saya hanya mengingatkan, ada empat anak dari hasil pernikahan keduanya yang semuanya masih berusia anak anak. Saya berharap kepada keduanya agar memikirkan anak-anaknya,” kata Sidiq, ketua RT setempat.
Keempat anak mereka berturut-turut AAZ (14), MZ (13), AN (10), dan MAZ (3). ” Saya bilang begini, ini kan kalian sudah punya anak, kenapa harus sampai berpisah? Apa cuma itu jalan yang bisa ditempuh? Kan hanya gara-gara chatting doang. Masa iya sih cuma gara-gara itu mau berpisah. Pikirin dulu secara dewasalah, kan sudah punya anak,” ucap Sidik menirukan perkataannya kepada Indra dan Dina.
Sekitar stengah jam, keduanya curhat di rumah ketua RT tersebut. Setelah itu, keduanya pamitan pulang kerumah. Jarak antara rumah Pak RT dengan rumah pasangan suami istri itu hanya berjarak 20 meter. Setelah pulang, ketua RT juga sibuk sendiri di rumah, sambil mempersiapkan ada undangank ke salah satu warga di wilayahnya. Acara kondangan warga tersebut sekitar jam 8.30 WIB.
Saat kondangan, dia juga sempat melihat Dina dan anaknya pergi. Pikirnya, mungkin istri Indra masih ngambek dan pulang ke rumah orangtuanya. Ketua RT sendiri sejak pagi sudah berfikiran bahwa masalahnya sudah selesai dan reda. Keduanya sama sama memaafkan dan menjalankan aktifitasnya sebagaimana biasanya.
Jumat hari itu, sebagaimana biasanya, setelah lepas pukul 11.00 WIB perumahan mulai sepi. Karena, semua warga mempersiapkan diri untuk datang ke masjid untuk menunaikan sholat Jumat di masjid. Ketua RT Sidiq juga sholat jumat sebagaimana yang dilakukan semua muslim di kompleks perumahan tersebut.
Dari masjid, Sidiq pulang kerumah sekitar jam 13.00. Setelah istirahat sebentar, sekitar jam 13.30 WIB, rumahnya didatangi putra pasangan Indra dan Dina. Anak tersebut menyampaikan pesan mamanya untuk datang ke rumahnya saat itu juga. Pikir Ketua RT, keduanya pasti berantem lagi. ” Saya pikir, pasti ini lagi berantem lagi,” katanya.
Sesampai di rumah tersebut, ternyata Dina dan anak anaknya sudah berkumpul dan semuanya menangis. Menangis karena Indra yang memiliki nama lengkap Pahinggar Indrawan sudah dalam keadaan meninggal dunia karena gantungdiri. Gantungdiri yang disiarkan secara langsung melalui akun facebook tersebut, lebih dahulu diketahui oleh pengguna sosmed facebook. Sedang tetangga kanan kiri baru mengetahui setelah mendapat kabar dari Ketua RT dan petugas kepolisian yang datang ke TKP. ( nu )