Example floating
Example floating
Kabar Daerah

Kisah Pilu TKI Asal Brondong Lamongan Yang Terlantar di Hospital Kuala Lumpur

×

Kisah Pilu TKI Asal Brondong Lamongan Yang Terlantar di Hospital Kuala Lumpur

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kuala Lumpur, memo.co.id

Kisaj pilu kembali dialami tenaga kerja Indonesia BMI (Buruh Migran Indonesia) atau yang biasa di sebut TKI yang bekerja di Malaysia. Tutut Eka Wati, warga Desa Brondong Rt.03 Rw. 02 Kecamatan Brondong, Kabupaten, Kabupaten Lamongan Jawa Timur terlantar di Hospital Besar Kuala Lumpur Malaysia karena menderita penyakit Komplikasi Jantung dan tidak mampu membayar kos perawatan.

Sebelum berita ini diturunkan Ketua Garda BMI Malaysia Abdul Racman bersama tim, pada Rabu (23/8/2017) menjenguk Tutut Ekawati yang terbaring di Rumah Sakit Hospital Besar Kuala Lumpur Jalan Pahang 50586 Kuala Lumpur Malaysia itu menceritakan kepada memo.co.id.

“Tutut Eka Wati adalah salah satu BMI (Buruh Migran Indonesia) asal Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada awalnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga karena mengalami sakit akhirnya berhenti bekerja dengan maksud ingin berobat. Setelah datang ke hospital memeriksakan penyakitnya oleh Dr. Rumah sakit Tutut di vonis Mengalami penyakit Komplikasi jantung terpaksa harus dirawat inap,” tutur Abdul Racman.

Mendengar kabar tentang penyakit yang dialami anaknya yang terlantar di rumah sakit karena tidak ada yang menanggung biaya kos perawatannya menurut Abdul Rachman terpaksa Kasemu (ibu Tutut) dari kampung halamannya Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan datang ke Malaysia melihat kondisi anaknya.

Kasemu yang didampingi ketua Garda BMI Malaysia Abdul Racman saat Menjenguk anaknya Tutut Eka Wati, Lebih terkejut lagi ketika melihat Bil (nota) pembayaran yang harus ditanggung pasien ke pihak rumah sakit sebesar Rm. 8500 (delapan ribu lima ratus ringgit malaysia) Rupiah kurang kurang lebih Rp.24.000.000 (dua puluh empat juta rupiah).
“Dimana saya harus mendapatkan uang sebesar ini pak,”tutur Kasemu kepada Abdul Racman.

Mendengar keluhan dari orang tua Tutut Ketua Garda BMI merasa trenyuh dan akan berusaha membantu mencarikan solusi demi meringankan beban yang dialami keluarga kesemu tersebut.

“Insya Allah kami siap untuk membantu bersama-sama dan mencarikan solusi terhadap permasalahan ini. dari kami apapun situasinya terkait ketidak mampuan jangan sampai terbiar begitu saja, kes (kasus) seperti ini adalah kewajiban sosial kita bersama.

Dari kami Garda BMI Malaysia berharap agar semua pihak juga ikut memberikan kepedulian terutama hadirnya pemerintah baik pusat ataupun daerah. Hal ini tidak cukup kalau hanya dibebankan kepada sosial masyarakat atau pun kepada sesama BMI, apalagi kepada keluarga yang jelas tidak mampu,” terang Abdul Racman.

Sementara itu, masalah yang dialami oleh Tutut Eka Wati TKI asal Brondong, Kabupaten Lamongan Tersebut dalam penanganan Garda BMI Malaysia. Dan sebelumny Menurut Abdul Racman sudah di laporkan ke KBRI Kuala Lumpur.(mus)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.