Selain itu, COP28 juga dianggap sebagai kesempatan untuk merumuskan dan mengimplementasikan lebih baik klausul 2.1(c) Perjanjian Paris yang menuntut “penyediaan aliran dana yang konsisten dengan upaya mencapai emisi gas rumah kaca yang rendah dan pembangunan yang berkelanjutan secara iklim.”
- Metana dan Sistem Pangan Meskipun metana di atmosfer menjadi penyumbang terbesar kedua terhadap perubahan iklim, namun perhatian yang diberikan masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan karbon dioksida. Dampak pemanasan yang dihasilkan oleh metana sebenarnya sangat besar.
China, Amerika Serikat, dan UEA berencana untuk mengadakan pertemuan khusus terkait gas rumah kaca metana dan non-CO2 dalam rangkaian perundingan ini. Mereka berharap untuk memperkuat komitmen yang telah dicanangkan dalam “Ikrar Metana Global” tahun 2021, yang bertujuan mengurangi emisi gas metana sebesar 30 persen pada tahun 2030.
Selain itu, COP28 akan menjadi konferensi pertama yang memusatkan perhatian utamanya pada sistem pangan, yang menyumbang sepertiga dari gas rumah kaca yang dihasilkan manusia. Cuaca buruk dan kekeringan turut mengancam produksi dan distribusi pangan.
Aspek lain yang penting adalah adanya pertemuan puncak yang melibatkan ratusan pemimpin “subnasional” seperti walikota dan gubernur.
Diperkirakan bahwa sekitar 70 persen populasi dunia akan tinggal di kota pada tahun 2050, sehingga partisipasi mereka dalam upaya mengatasi perubahan iklim dianggap sangat krusial, terutama ketika pemerintah pusat di suatu negara menghambat progres yang telah dicapai.
Menjelang Pembukaan COP28: Sorotan Utama dan Tantangan Global Terkait Perubahan Iklim