“Dana yang terkumpul dari warga kemudian kita gunakan untuk melakukan bedah rumah, perbaikan kondisi tempat tinggal warga secara bergiliran. Kita membuat daftar nama dan skala prioritas pelaksanaan perbaikan rumah dengan mengutamakan kondisi rumah warga yang paling kurang layak untuk kita dahulukan dalam perbaikannya,” jelas suami dari Sulistiani tersebut.
Lebih lanjut Kasium Polsek Tegaldlimo itu juga mengatakan, perbaikan rumah bagi warga yang kurang mampu dilakukan dengan mengganti dinding yang semula dari bambu menggunakan batako. Lantai yang semula hanya tanah diplester. Atap yang bocor atau kayu yang rapuh diganti. Secara keseluruhan rumah menjadi semi permanen, lebih bersih dan lebih nyaman ditinggali.