Mereka sepakat untuk menjual seluruh aset aset berharganya kemudian dipakai untuk hijrah ke Pondok Pesantren di Kasembon Malang. Mereka mempercayai, dengan pindahnya ke Pondok Pesantren, keluarga mereka jauh dari marabahaya, dan menerima kiamat dengan cara yang lumrah dan biasa, karena sudah ketetapan Allah.
Aset yang dijual oleh warga desa di kabupaten Ponorogo itu cukup besar. Disebut, mereka telah rumah, tanah, dan apapun yang mereka jual untuk biaya hidup di pemomdokan di Kabupaten malang. Aset aset lain senilai puluhan juta juga mereka lepas hanya untuk memudahkan dan mempercepat gerakan bedol desa mejelang hari kiamat tersebut.
Camat Badegan, Ringga Irawan, menjelaskan memang para warganya banyak yang termakan ajaran dan bisikan soal bencana yang akan terjadi ,enyusul terjadinya kiamat sebagai pertanda akhir zaman. ” Awalnya, mereka dipengaruhi oleh seseorang, yang katanya ada fatwa untuk melakukan sesuatu yang dianggap terbaik menjelang kiamat. Bisikan kiamat sudah dekat, telah diterima banyak warga,” katanya.