KADES kini tak sehebat di jaman Belanda. Tapi ketika April nanti setiap desa bakal dapat Dana Desa Rp 1,4 miliar, jabatan Kades jadi kembali “bernilai”. Karenanya, janda Ratih, 35, mau saja dikeloni Pak Kades Wardoyo, 45, yang sudah beranak istri. Padahal resikonya, begitu digerebek langsung diarak!
Di zaman Belanda, jabatan Kades itu seumur hidup. Mayoritas Kades atau Pak Lurah hidup kaya, karena dia jadi Kades bukan untuk membangun desa, tapi menumpuk harta. Karenanya biar jalan desa hancur, rakyatnya miskin, Pak Lurah masa bodoh. Beda dengan sekarang, jabatan lurah dibatasi hanya 6 tahun, pendapatannya tak sebanyak dulu. Karenanya, lurah sekarang bukan profesi yang menjanjikan.
Tapi kenapa janda Ratih dari Desa Bulang Kecamatan Prambon Sidoarjo (Jatim) mau saja dipacari Kades “miskin” di era gombalisasi? Karena seiring dengan disahkannya UU Desa, Pak Kades mulai April mendatang bakal dapat ADD (Alokasi Dana Desa) masing-masing Rp 1,4 miliar. Enak saja, itu dana kan untuk membangun dan mendayagunakan setiap desa. “Memang iya, tapi masak nggak bisa digoyang-goyang dikit. Toh Ahok bukan Gubernur Jatim,” kata batin Ratih yang didominasi setan.