MEMO,Surabaya: Dalam mengantisipasi potensi erupsi Gunung Semeru di akhir tahun, BPBD Jawa Timur menggelar sosialisasi kesiapsiagaan di Kabupaten Lumajang.
Acara ini melibatkan kepala desa, camat, relawan, dan perwakilan TNI-Polri dari 20 desa di sekitar Gunung Semeru.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, yang menekankan pentingnya upaya kesiapsiagaan menghadapi meningkatnya aktivitas gunung selama bulan Desember.
Partisipasi 20 Desa di Lumajang dalam Sosialisasi Kesiapsiagaan Gunung Semeru
Demi menghadapi potensi erupsi Gunung Semeru pada akhir tahun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengadakan kegiatan sosialisasi kesiapsiagaan.
Acara tersebut melibatkan kepala desa, camat, dan relawan di sekitar wilayah kaki Gunung Semeru, khususnya di Kabupaten Lumajang.
Gatot Soebroto: Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Perlu Kesiapsiagaan Tahunan
Sebanyak 20 desa dari enam kecamatan berpartisipasi dalam sosialisasi kesiapsiagaan yang diadakan di Kantor Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang.
Desa-desa yang turut serta antara lain Ranupane dan Argosari di Kecamatan Senduro, Supiturang, Oro-oro Ombo, dan Sidomulyo di Kecamatan Pronojiwo, Gesang di Kecamatan Tempeh, serta Tirtosari dan Pasrujambe di Kecamatan Pasrujambe.
Tidak hanya itu, Desa Badas dan Bago di Kecamatan Pasirian, serta Sumber Wuluh, Sumber Mujur, Penanggal, Jugosari, dan Kloposawit di Kecamatan Candipuro juga ikut serta dalam kegiatan ini. Selain kepala desa dan ketua destana, beberapa relawan kebencanaan dari berbagai organisasi dan perwakilan TNI-Polri juga hadir dalam acara tersebut.
Kepala BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, turut hadir dan membuka langsung kegiatan ini bersama dengan Kabid Penanggulangan Kegawatdaruratan M Chisjqiel, Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastadi, dan Kabid Penanggulangan Kegawatdaruratan setempat.
Dalam pidatonya, Gatot Soebroto menegaskan bahwa dalam tiga tahun terakhir, aktivitas Gunung Semeru selalu meningkat setiap bulan Desember, baik dalam bentuk awan panas guguran (APG) maupun erupsi. Oleh karena itu, diperlukan upaya kesiapsiagaan dari pemerintahan di sekitar wilayah Semeru untuk mengatasi dampak dari kejadian serupa.
Ia berharap agar masyarakat dan relawan di sekitar Gunung Semeru sudah mengetahui rencana kontinjensi yang harus dilakukan saat terjadi erupsi. Gatot Soebroto menambahkan bahwa harapan tanpa upaya kesiapsiagaan tidaklah cukup, dan penting untuk menyampaikan dengan jelas rencana kontinjensi kepada semua pihak terkait.
Patria Dwi Hastadi, Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, berharap agar semua perangkat pemerintahan dan relawan yang hadir dapat menyamakan persepsi dan tindakan dalam penanganan erupsi Semeru. Ia juga menekankan pentingnya pertemuan rutin dalam forum seperti ini untuk memastikan kesiapsiagaan terjaga.
Sebagai pemateri, Liswanto dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru juga turut serta dalam kegiatan ini.
Selain melakukan kesiapsiagaan personel, Gatot Soebroto bersama Tim BPBD Kabupaten Lumajang juga melakukan pemantauan terhadap rambu-rambu bencana dan kondisi jalur lahar dingin Gunung Semeru di Desa Gesang, Kecamatan Tempeh.
Sosialisasi tersebut bukan hanya melibatkan pemangku kepentingan setempat, tetapi juga memberikan pemahaman kepada masyarakat dan relawan mengenai rencana kontinjensi saat terjadi erupsi Gunung Semeru.
Harapan para pemangku kepentingan adalah agar upaya kesiapsiagaan ini dapat membantu mengurangi dampak yang mungkin timbul dari potensi erupsi Gunung Semeru.
Selain itu, pemantauan terhadap rambu-rambu bencana dan kondisi jalur lahar dingin juga dilakukan untuk memastikan keamanan wilayah sekitar Gunung Semeru.