Ini Dia! Keputusan Kontroversial Twitter Soal Iklan Politik Terbaru!

Ini Dia! Keputusan Kontroversial Twitter Soal Iklan Politik Terbaru!
Ini Dia! Keputusan Kontroversial Twitter Soal Iklan Politik Terbaru!

MEMO

Twitter, yang lebih dikenal sebagai Twitter, telah mengambil keputusan kontroversial untuk mengizinkan iklan politik dari kandidat dan partai politik kembali beredar di platformnya menjelang pemilihan umum AS tahun depan. Keputusan ini seiring dengan perubahan besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan, yang dipimpin oleh Elon Musk. Namun, apa yang sebenarnya terjadi di balik langkah ini, dan apa implikasinya bagi dunia politik dan bisnis?

Bacaan Lainnya

Twitter Mengizinkan Kembali Iklan Politik di AS untuk Pilpres 2024

Twitter, atau yang lebih dikenal sebagai Twitter, telah mengumumkan bahwa mereka akan memungkinkan iklan politik dari kandidat dan partai politik kembali muncul di platform mereka. Keputusan ini diambil menjelang pemilihan umum AS tahun depan.

Selain itu, perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk mengumumkan pada Selasa (29/8) bahwa mereka juga akan memperluas tim keamanan dan pemilihan umum untuk menyambut Pilpres AS 2024.

Reuters melaporkan pada Rabu (30/8) bahwa langkah ini untuk mengizinkan iklan politik di AS dapat membantu Twitter meningkatkan pendapatan mereka, terutama karena banyak pengiklan telah meninggalkan platform ini karena khawatir iklan mereka akan muncul bersama konten yang tidak pantas.

Dalam sebuah pos di blog mereka pada hari Selasa, Twitter mengungkapkan bahwa mereka akan mengembangkan tim yang akan fokus pada memerangi manipulasi konten dan “ancaman yang muncul.” Perusahaan ini juga berencana untuk menciptakan pusat transparansi periklanan global yang akan memungkinkan pengguna untuk melihat iklan politik yang dipromosikan di Twitter.

Elon Musk Pimpin Langkah-Langkah Perubahan Dramatis di Twitter

Di sisi lain, Twitter juga menegaskan bahwa mereka akan tetap melarang iklan politik yang menyebarkan informasi palsu atau mencoba melemahkan kepercayaan publik terhadap pemilihan umum. Ini adalah langkah yang diambil oleh platform ini, seiring dengan perusahaan media sosial lainnya, yang telah lama dikritik oleh peneliti dan anggota parlemen karena dianggap belum cukup dalam mencegah penyebaran konten yang menyesatkan atau salah selama pemilihan umum yang besar.

Sebagai informasi, Twitter sebelumnya telah melarang semua iklan politik di seluruh dunia di platform mereka sejak tahun 2019. Namun, di bawah kepemimpinan Elon Musk, selain mengubah nama platform, perusahaan ini juga telah mencabut larangan tersebut.

Pos terkait