Jakarta, Memo
Kementan (Kementerian Pertanian) sudah mempersiapkan pagu anggaran tahun 2021 senilai Rp 41,43 triliun. Anggaran tersebut hendak dialokasikan untuk beberapa program prioritas semacam pangan, inovasi teknologi sampai pelatihan vokasi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berkata bahwa alokasi anggaran terbanyak akan digunakan untuk program ketersediaan akses (logistik) serta konsumsi pangan berkualitas.
“Anggaran terbanyak ketersediaan akses serta konsumsi pangan berkualitas sebesar Rp 10,53 triliun,” kata Syahrul dikala Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV DPR, Jakarta, Senin (22/6).
Syahrul menguraikan, sasaran produksi pangan pada 2021 antara lain produksi padi 63,5 juta ton, jagung 26 juta ton, kedelai 0,48 juta ton daging sapi 0,453 juta ton. Sedangkan untuk sasaran produksi yang lain semacam bawang merah 1,34 juta ton dan cabai 1,45 juta ton.
Pada tahun lalu realisasi, anggaran Kementan tahun mencapai 88,97 persen dari total anggaran 2019 sebesar Rp 21,83 triliun. Artinya, terdapat sekitar Rp 2,41 triliun yang belum tersalurkan.
“Realisasi anggaran Kementan 2019 hingga 31 Desember 2019 sebesar Rp 19,42 triliun lebih atau 88,97 persen dari pagu sebesar Rp 21,83 triliun,” ucapnya.
Syahrul berkata bahwa saat ini BPK sedang melaksanakan pengecekan laporan keuangan Kementan sampai semester II-2019 dari. Dari hasil pengecekan yang masih berjalan, BPK memperoleh 735 temuan dan dari 1.469 rekomendasi.
“Kementan sudah berupaya menindaklanjuti pengecekan dari BPK,” jelasnya. (ARM)