Makasar, Memo
Kantor Dinas Pekerjaan Umum PUPR Sulawesi Selatan disegel KPK. Penyegelan kantor dinas tersebut, terkait dengan Operasi Tangkap Tangan pejabat di Dinas PUPR Sulsel bersama direktur perusahaan pemenang tender proyek insfrastruktur.
Pantauan Memo, kantor dinas PUPR Sulsel tersebut sudah diberi garis line dan pintu kantornya disegel. Beberapa karyawan ASN, memilih tutup mulut, terkait dengan kasus yang membelit dinas PUPR Sulsel. Demikian juga Kepala Dinas PUPR Prof Rudy Djamaluddin memilih bungkam.
Beberapa wartawan yang mencoba menghubungi Kepala Dinas PUPR Sulsel Prof Rudy Djamaluddin, juga aggal mendapatkan informasi. Nomor ponsel yang biasa digunakan juga tidak aktif. Beberapa karyawan dan ASN yang biasa di kantor itu, juga banyak yang menutup diri dari wartawan.
Pejabat di PUPR Sulsel yang sudha diringkus KPK adalah Edy Rahmat (Sekdis PU Provinsi Sulawesi Selatan) dan karyawan PUPR bernama Irfandi ( Sopir Edy Rahmat). Pejabat lain yang dalam satu lokasi operasi tangkap tangan adalah Samsul Bahri (Adc Gubernur Provinsi Sulsel 48 tahun).
Sementara itu, pihak rekanan yang diringkus KPK adalah Agung Sucipto (Kontraktor, 64 Thn), Nuryadi (Sopir Agung, 36 tahun)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah. OTT dilakukan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel. OTT didasari Surat Perintah Penyelidikan No :Sprin.Lidik-98/01/10/2020. ( ed )